Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anak-anak Kami Sekarang Tidak Pikul Air 3 Kilometer ke Sekolah"

Kompas.com - 08/10/2020, 08:35 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MBAY, KOMPAS.com - Siswa-siswi Sekolah Dasar Inpres (SDI) Tuanio, Desa Pagomogo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, terpaksa memikul air dengan jeriken 5 liter ke sekolah untuk menyirami toilet dan bunga.

Mereka terpaksa memikul air dari rumah untuk keperluan di sekolah.

Usai memberitakan kondisi yang dialami SDI Tuanio itu, Kompas.com melakukan penggalangan dana melalui kitabisa.com.

Satu bulan penggalangan, terkumpul donasi sejumlah Rp 59.627.911 dari 2.048 donatur.

Baca juga: Cerita Siswa-siswi SD di Flores Pikul Air 5 Km Tiap Hari untuk Siram Toilet Sekolah

Dana yang terkumpul dari donasi pembaca Kompas.com pun langsung dikirim ke rekening SDI Tuanio Juli lalu.

Kepala SDI Tuanio, Ferdinandus Koba, mengatakan, pasca dana sejumlah Rp 59.627.911 ditransfer, ia bersama staf langsung membelanjakan material untuk instalasi air di sekolahnya itu.

Ferdinandus menuturkan, proses pengerjaaan instalasi dari mata air ke sekolah dimulai Agustus sampai September.

Awal Oktober, air sudah masuk ke sekolah dan dimanfaatkan.

Ferdinandus menyebut, mata air yang mereka aliri itu sejauh 2 kilometer dari sekolah.

Kondisi topografi dari mata air menuju sekolah cukup terjal membuat pengerjaan agak terlambat.

Namun, berkat kerja keras pihak sekolah bersama masyarakat sekitar, intalasi air minum bisa selesai dengan baik. Airnya sudah sampai ke sekolah.

"Terima kasih kepada pembaca Kompas.com. Kami sudah menikmati air langsung di sekolah," ungkap Ferdinandus, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (8/10/2020).

"Anak-anak kami sekarang tidak lagi bawa air dari sekolah dan pikul sejauh 3 kilometer. Terima kasih kepada media Kompas.com yang sudah peduli dengan sekolah kami," sambung Ferdinandus.

Baca juga: Mari Bantu Siswa-siswi SD di Flores Agar Tak Lagi Pikul Air 5 Km untuk Siram Toilet

Ferdinandus mengatakan, tidak hanya sekolah, masyarakat sekitar juga menggunakan air tersebut.

Masyarakat sangat berterima kasih atas hadirnya air di kompleks mereka.

Meski debit air kecil, tetapi karena ditampung, persediaan air cukup untuk keperluan sekolah dan masyrakat.

"Ada titip salam dan terima kasih dari masyarakat kepada kru Kompas.com yang sudah membantu kami semua di sini. Kami hanya balas kebaikan dengan doa," kata Ferdinandus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com