Kata Anom, kebanyakan dari penyusup yang diamankan itu berstatus pelajar dan pengangguran.
Diduga, 183 orang yang ditangkap itu dikoordinasikan oleh seseorang. Pasalnya, polisi menemukan percakapan WhatsApp yang diduga berisi rencana untuk menimbulkan kerusuhan.
"Mereka sudah membuat rencana untuk rusuh. Sementara mahasiswa yang aksi sama sekali tidak ingin rusuh," ujarnya.
Baca juga: Gedung DPRD Kota Jambi Diserang Anak STM, 18 Pelajar Diamankan
Sementara itu, Humas Ampera Sumsel, Bagas Pratama, mengakui bahwa 183 orang yang ditangkap itu bukan kelompok mereka.
"Itu bukan aliansi kami," katanya kepada wartawan.
Kata Bagas, aksi penolakan omnibus law di Palembang memang dilakukan secara terbuka tanpa membuat kericuhan.
Sambungnya, ribuan mahasiswa yang ikut turun ke jalan hari ini berasal dari semua kampus di Sumatera Selatan. Aksi itu pun berjalan damai.
Baca juga: Seorang Istri Ajak 2 Pria Bersetubuh di Rumahnya Saat Suami Sedang Pergi, Digerebek Warga
(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.