Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengubur Jenazah Covid-19, Menangis Lihat Keluarga Pasien

Kompas.com - 01/10/2020, 08:39 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Begitu alurnya ketika ada pasien positif Covid-19 yang meninggal dan dimakamkan menggunakan protokol.

“Kadang beriringan lima sampai enam mobil ambulans sekali jalan bawa jenazah. Sedih rasanya,” tutur Nusa.

Hingga Rabu (30/9/2020), jumlah kasus kematian karena Covid-19 di Samarinda mencapai 104 orang.

Angka tersebut terbesar kedua setelah Kota Balikpapan, yakni 175 orang.

Baca juga: Dinilai Tak Sesuai Syariat Islam, Pemakaman Jenazah dengan Protokol Covid-19 Ditolak Warga

Rasa panas dan gerah saat pakai APD

Tak ada yang dikeluhkan dari rutinitas itu. Tim Nusa selalu gerak cepat menunaikan tugasnya jika ada pasien positif Covid-19 meninggal.

“Hanya panas dan pengap saat kami pakai APD. Itu yang enggak tahan,” tutur Nusa.

Tak ada sirkulasi udara lancar saat mengenakan APD. Di bagian hidung dan mulut hanya satu-satunya keluar masuk udara, itu pun harus dilapisi masker.

“Keringat biasa tertampung di sepatu bot dan sarung tangan. Jadi gerah sekali,” jelas dia.

Situasi itu mereka alami sejak menjemput jenazah hingga usai mengubur dan menimbun.

“Satu jenazah butuh waktu kurang lebih satu jam sampai selesai penguburan. Itu kalau keluarganya enggak permasalahkan. Kalau keluarga tolak, tarik ulur, kami tunggu kadang sampai tiga empat jam bertahan panasnya APD,” terang dia.

Baca juga: 2 Hektar Lahan di TPU Rorotan Disiapkan Khusus Jenazah Covid-19

Jika dalam sehari ada sembilan jenazah yang dikubur, Nusa dan rekannya harus bertahan dengan panas dan gerah APD selama lebih kurang sembilan sampai 10 jam.

“Tapi, kami nikmati. Siapa lagi yang mau berbuat?” pungkasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com