Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peti Jenazah Pasien Covid-19 di Cilacap Dibuka Keluarga, Ganjar: Ikuti Prosedur Dokter

Kompas.com - 22/09/2020, 15:07 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Peti jenazah seorang pasien suspek Covid-19 asal Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap dibuka oleh keluarganya untuk dimandikan.

Pihak keluarga meyakini bahwa pasien jenis kelamin laki-laki tersebut tidak terpapar Covid-19 sehingga dimakamkan seperti jenazah pada umumnya.

Namun, setelah hasil swab keluar pasien tersebut ternyata terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebelumnya, pihak rumah sakit sudah melarang keluarga almarhum agar tidak membuka peti jenazah.

Baca juga: Ganjar Usulkan Penderita Diabetes dan Hipertensi Pakai Gelang Khusus

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Pemerintah Kabupaten Cilacap sudah menemui pihak keluarga dan melakukan upaya tracing kepada warga yang pernah kontak erat dengan almarhum untuk dilakukan tes swab.

"Sekarang Pemkab sudah ngurus itu (tes swab). Hasilnya saya belum dilaporin. Kemarin langsung diurus dan diedukasi," kata Ganjar saat ditemui di kantornya, Selasa (22/9/2020).

Menurutnya, pihak keluarga merasa bahwa pasien tersebut tidak positif Covid-19 sehingga anaknya ingin menghormati orangtuanya dengan cara dimakamkan seperti jenazah pada umumnya.

"Sebenarnya mereka merasa ini (ayahnya) tidak positif. Hasilnya diketahui setelah itu. Dia (anaknya) ingin menghormati orangtuanya merawat jenazah dengan cara dimakamkan tidak dengan prosedur Covid-19," ucapnya.

Baca juga: Pilkada Serentak di Tengah Pandemi Covid-19, Ganjar: Berbahaya

Dalam kasus tersebut, kata dia, kecepatan hasil uji spesimen pasien dengan gejala Covid-19 dari laboratorium menjadi perhatian agar kejadian tersebut tidak kembali terulang.

"Karena hasil swab yang terlambat ternyata mempengaruhi, maka concern kami adalah laboratorium hasilnya harus cepat. Maaf bukannya mendoakan kalau misal ada pasien terindikasi Covid-19 tapi hasilnya tes belum keluar lalu meninggal. Kemudian baru tahu ternyata dia positif, kalau seperti itu kondisinya kan bahaya," ujarnya.

Untuk itu, Ganjar meminta seluruh laboratorium agar mengejar target hasil uji spesimen agar bisa diketahui dalam waktu 8 jam.

"Maka ini koreksi buat kami pemerintah bahwa tes itu harus cepat. Target 8 jam sekarang kita kejar. Maka kemudian achievement menjadi penting," jelasnya.

Selain itu, Ganjar juga meminta masyarakat agar mengikuti petunjuk dokter jika menderita gejala Covid-19.

"Semua yang terkait dengan kesehatan dan kematian harus mengikuti aturan dan arahan dokter. Umpama hasil (swab) belum keluar harus mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Ikuti ahlinya saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com