Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha di Ujung Tanduk Saat Pandemi, Pedagang Pasar Baru Bandung Protes Penutupan Jalan Otista

Kompas.com - 30/09/2020, 07:26 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Aksi damai pedagang Pasar Baru

Dihubungi terpisah, Kepala Satpol PP kota Bandung, Rasdian Setiadi  mengatakan bahwa awalnya para pedagang tersebut hendak melakukan aksi damai dengan melakukan unjuk rasa di Balai Kota Bandung, akan tetapi pihaknya mengarahkan aksi tersebut di depan Pasar Baru tepatnya yang sudah dilakukan penutupan.

"Aspirasi mereka ini memang jika pandemi kni berdampak pada perekonomian mereka, omset mereka turun, mereka meminta buka tutup jalan Otista di buka saja, kalau bisa penutupan dilakukan dari jam 17.00 WIB sampai pagi," kata Rasdian.

 

Aspirasi mereka ini diterima Kesbangpol yang merupakan perwakilan dari Pemkot Bandung. Aspirasi tersebut telah disampaikan kepada pimpinan pemkot setempat.

"Dari kemarin siang Kesbangpol sudah menghadap pak wali Kota, dan akan ada pernyataan dari pedagang dalam dan luar Pasar Baru terkait protokol kesehatan dan komitmen mereka yang harus disepakati," ucapnya.

Aspirasi mereka ini diterima Kesbangpol yang merupakan perwakilan dari Pemkot Bandung. Aspirasi tersebut telah disampaikan kepada pimpinan pemkot setempat.

"Dari kemarin siang Kesbangpol sudah menghadap pak wali Kota, dan akan ada pernyataan dari pedagang dalam dan luar Pasar Baru terkait protokol kesehatan dan komitmen mereka yang harus disepakati," ucapnya.

Aspirasi para pedagang ini pun kemudian di rapatkan dengan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung dengan Forkompimda Kota Bandung dengan hasil buka tutup jalan di Jalan Otista-Suniaraja dilakukan dari Pukul 17.00-06.00 WIB.

"Saya buka kemarin ketika ada aspirasi masyarakat. Jalan dibuka tutupnya dari jam 5 sore, sampai pagi," kata Wali Kota Bandung Oded M Danial.

Keputusan tersebut, kata Oded, tak hanya atas dasar aspirasi masyarakat tapi juga untuk menjaga keseimbangan perekonomian.

"Demi keseimbangan perekonomian juga, karena ada aspirasi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com