Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2020, 10:54 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Semarang menilai kejadian pencatutan nama kiai untuk mendukung pasangan Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono (Bison) adalah ranah Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi.

"Pencatutan nama kiai yang merasa dimanfaatkan salah satu pihak adalah ranah dari NU sebagai organisasi yang mempermasalahkan hal tersebut," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang M. Talkhis, Selasa (29/9/2020).

Dia menyatakan Bawaslu akan mengambil peranan jika ada dugaan pelanggaran pemilu, seperti statement yang tidak sesuai dengan peraturan.

"Jadi kalau seperti yang berkembang seperti saat ini, kami tidak bisa mencampuri," jelasnya.

Baca juga: Sejumlah Kiai Sepuh di Semarang Kecewa, Diundang Diskusi Covid-19 Malah Dicatut Dukung Paslon

Meski begitu Talkhis menegaskan jika ada laporan atau info awal, Bawaslu akan menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.

"Sesuai prosedur kelembagaan yang ada, kalau ada laporan akan kita terima, nanti diklasifikasi masuk pelanggaran pemilu atau tidak, pidana atau perdata, mungkin dari yang merasa dirugikan bisa melapor karena soal nama baik dan lain sebagainya," ungkapnya.

Terpisah, Juru Bicara Pasangan Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono, Mas'ud Ridwan mengatakan pertemuan para kiai tersebut merupakan hal yang wajar.

"Kalau memang ada undangan, bisa ditunjukan undangannya sebagai bukti," jelasnya.

Namun dia juga merasa janggal karena NU sebagai organisasi yang seharusnya bertindak sebagai orangtua, malah ikut dalam kontestasi pilkada.

"Ini kan seperti NU menginterogasi, memberi tekanan. Harusnya jika ada yang tidak berkenan didatangi dan diklarifikasi," kata Mas'ud.

Baca juga: Sejumlah Kiai Sepuh di Semarang Kecewa, Diundang Diskusi Covid-19 Malah Dicatut Dukung Paslon

Menurut dia, pilkada adalah sarana untuk mencari kebaikan bagi NU dan Kabupaten Semarang.

"Jadi kalau ada persoalan, di mana persoalannya. Biarkan saja kiai mau mendukung atau memilih siapa, jangan ada tekanan-tekanan," paparnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com