Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waqirin, Difabel Pembuat Layangan Besar, Untung Berlimpah Selama Musim Kemarau

Kompas.com - 29/09/2020, 10:35 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Musim angin semasa kemarau panjang jadi waktu orang bermain layang-layang. Penghasilan produsen layang-layang pun terbang tinggi.

Salah satunya adalah seorang perajin bambu bernama Waqirin, 60 tahun, yang tinggal di Pedukuhan Taruban, Kalurahan (desa) Tuksono, Kapanewon (kecamatan) Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dia sejatinya produsen perseorangan kandang ayam dan pedagang merpati.

Baca juga: Layangan Picu Pemadaman Listrik Belasan Kali di Bangka Belitung

Selama dua bulan ini, Waqirin menghabiskan hari-hari duduk di emper depan rumah, bersandar pada kayu penyangga atap.

Di sana, Waqirin berkutat dengan potongan-potongan bambu, tali nilon, lem, plastik untuk menghasilkan layang-layang.

Tidak ada layangan kecil, dia juga membuka layang-layang ukuran lebar minimal satu meter.

Werno-werni bentuke (bahasa Jawa dari berbagai macam bentuk). Tergantung pesanan,” kata Waqirin di rumahnya, belum lama ini.

Dia tampak sangat cekatan membuat layang-layang.

Baca juga: Detik-detik Remaja Ikut Terbang Terbawa Layangan, Jatuh Setinggi 3 Meter Setelah Talinya Putus

Mulai dari membelah gelondongan bambu, memecah menjadi batangan yang lebih kecil hingga nyaris sebesar lidi, menghaluskan, lalu merangkai dan mengikat menjadi kerangka layangan.

Sembari pula meladeni orang datang dan pergi membeli lem super perekat plastik, membeli merpati, maupun membeli gulungan benang layangan.

Semua berlangsung sambil duduk di tempat yang sama dari pagi sampai sore.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com