Dia mengatakan, pihak kampus yang terkesan menyepelekan kasus-kasus yang bisa menyebabkan trauma pada korbannya.
"Mungkin kurangnya pengetahuan-pengetahuan tentang gendernya petinggi-petinggi kampus. Makanya dia menilai 'oh ini cuma kepentingan individu bukan urusan kampus'. Padahal kan kampus itu sendiri mempunyai tugas melindungi mahasiswanya," kata Nur Hikmah.
Baca juga: Pembunuh Penghuni Rusun di Makassar Ditangkap, Motifnya Cemburu
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo yang dikonfirmasi mengatakan, masih akan melakukan pemanggilan saksi-saksi untuk mengusut teror cabul tersebut.
Ibrahim belum menjawab apakah kasus ini sudah naik ke penyelidikan atau tidak.
"Kita baru terima laporan hari Sabtu dan saat ini masih pemeriksaan saksi-saksi," kata Ibrahim, Senin siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.