Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi UIN Makassar Diteror Panggilan Video Cabul

Kompas.com - 28/09/2020, 16:21 WIB
Himawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Beberapa mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban teror laki-laki tak dikenal melalui panggilan video cabul via aplikasi WhatsApp belakangan ini.

Salah satu korban, El, mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan tersebut pada Jumat (18/9/2020).

Awalnya El mengira panggilan tersebut penting lantaran sudah dua kali panggilan tak terjawab dari nomor tak dikenal berdering di ponselnya.

Baca juga: Aniaya Pengendara Motor, 2 Anggota Satpol PP Makassar Ditangkap

Namun ketika mengangkat panggilan video ketiga, El malah kaget karena yang dilihatnya alat kelamin laki-laki pada layar ponselnya.

"Langsung saya matikan," kata El, Senin (28/9/2020).

Ketika mencari tahu nomor tak dikenal tersebut di dalam grup WhatsAppnya, El mendapati kabar temannya juga mendapat perlakuan yang sama.

El mencoba mengingatkan rekannya tersebut untuk tidak mengangkat panggilan video pelecehan itu.

Namun ternyata tiga rekannya juga menjadi korban serupa dia.

"Dua divideo call begitu, kayak saya. Satu dikirimi video, pamer alat kelaminnya. Tiga orang semua teman kelasku," kata El.

Baca juga: Tawuran Antarwarga di Makassar, 1 Orang Tewas Terkena Anak Panah

Tak berhenti disitu, El lalu kembali dihubungi oleh nomor tak dikenal. Karena marah, El lantas menolak panggilan video tersebut.

Namun, si pemilik nomor malah mengirimkan pesan melalui WhatsApp dengan kalimat 'kamu suka gak'.

El pun lalu melakukan screenshot pesan tersebut untuk dijadikan bukti agar dirinya bisa melaporkan kasus ini kepada polisi.

Beberapa korban lain akhirnya juga berbicara ketika teror tak senonoh tersebut tersebar di grup WhatsApp mahasiswanya.

El mengatakan, ada juga beberapa seniornya di UIN yang juga mendapatkan teror cabul tersebut. Namun, nomor-nomor yang digunakan pelaku berbeda-beda.

Bahkan dalam beberapa kesempatannya, pelaku memperkenalkan diri sebagai orang yang bernama Randi dan Wisnu

"Total delapan korban. Satu jurusan semua," kata El.

Baca juga: Tempat Hiburan Malam di Makassar yang Abai Protokol Kesehatan Digerebek

Kejadian ini kini dilaporkan El dan korban lainnya ke Subdit Cyber Crime Polda Sulsel pada Sabtu (28/9/2020) lalu.

Pendamping hukum korban dari LBH APIK Nur Hikmah Kasmar mengatakan, sempat kesulitan melapor karena dari 8 korban, hanya ada satu yang memiliki barang bukti berupa hasil screenshot foto tidak senonoh dan pesan yang diberikan pelaku kepada korban.

Namun, Nur Hikmah mengaku masih akan terus mengumpulkan bukti baru.

Polisi pun, kata Nur Hikmah, menyarankan hanya yang memiliki bukti saja yang melapor resmi dengan korban lainnya akan dijadikan saksi.

"Memang tadi sempat tersendat di SPKT karena saksi-saksi yang hadir ini tidak ada bukti tertulisnya kayak bukti screenshot video call, dia tidak punya," kata Nur Hikmah.

Baca juga: DPRD Pertanyakan Pembukaan Tempat Hiburan Malam di Makassar

Nur Hikmah juga mengatakan, kasus seperti ini seharusnya menjadi perhatian serius daripihak kampus dengan mewadahi dan melindungi mahasiswanya yang mendapatkan pelecehan seksual.

Dia mengatakan, pihak kampus yang terkesan menyepelekan kasus-kasus yang bisa menyebabkan trauma pada korbannya.

"Mungkin kurangnya pengetahuan-pengetahuan tentang gendernya petinggi-petinggi kampus. Makanya dia menilai 'oh ini cuma kepentingan individu bukan urusan kampus'. Padahal kan kampus itu sendiri mempunyai tugas melindungi mahasiswanya," kata Nur Hikmah.

Baca juga: Pembunuh Penghuni Rusun di Makassar Ditangkap, Motifnya Cemburu

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo yang dikonfirmasi mengatakan, masih akan melakukan pemanggilan saksi-saksi untuk mengusut teror cabul tersebut.

Ibrahim belum menjawab apakah kasus ini sudah naik ke penyelidikan atau tidak.

"Kita baru terima laporan hari Sabtu dan saat ini masih pemeriksaan saksi-saksi," kata Ibrahim, Senin siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com