PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Aminuddin alias Ameng (67) merupakan satu dari lima korban tewas dalam kebakaran rumah yang jadi penyimpanan tabung elpiji di Jalan Panyabungan, Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Imran Saragih, ketua RT setempat, mengatakan Ameng sebenarnya tidak ikut terjebak dalam rumah yang terbakar pada Sabtu (26/7/2020) malam.
Ameng bahkan sempat mengeluarkan mobil pikapnya saat api mulai terlihat.
Baca juga: Rumah Tempat Penyimpanan Tabung Gas Elpiji Terbakar, 5 Orang Tewas
Namun, dia ikut menjadi korban karena coba menyelamatkan cucu dan menantunya yang terjebak dalam rumah tersebut.
"Saya coba membantu korban, korban sempat keluar. Habis itu dia masuk lagi. Saya kejar enggak dapat. Kejadian kebakaran dia sempat mengeluarkan mobil. Malah saya sempat bantu buka gerbang. Habis itu mobilnya dikeluarkan. Habis itu dia lari balik lagi ke dalam. Itu si kakek," ujar Imran ditemui di lokasi kejadian, Minggu (27/9/2020) siang.
Menurut Imran, Ameng kembali masuk ke rumah yang sudah terbakar setelah mendengar suara cucunya meminta tolong.
"Cucu sama menantunya di atas. Mereka minta tolong di lantai 2 dari kamar jendela. Saya suruh lompat dia gak mau," tutur pria yang juga tetangga korban.
Saat kakek itu masuk, Imran mendengar ada beberapa kali suara letusan. Dia menduga suara itu berasal dari tabung elpiji yang terbakar.
Baca juga: Lima Korban Tewas Kebakaran Rumah di Pematangsiantar Ditemukan di Tempat Berbeda
Sesaat setelah Ameng masuk dan terdengar suara ledakan, api semakin membesar hingga akhirnya bisa dipadamkan petugas pemadam kebakaran beberapa jam setelahnya.
Petugas pemadam juga menemukan lima orang yang terjebak dalam rumah itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa.