Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ameng Tewas Saat Coba Selamatkan Menantu dan Cucu di Rumahnya yang Terbakar

Kompas.com - 27/09/2020, 15:45 WIB
Teguh Pribadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Aminuddin alias Ameng (67) merupakan satu dari lima korban tewas dalam kebakaran rumah yang jadi penyimpanan tabung elpiji di Jalan Panyabungan, Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Imran Saragih, ketua RT setempat, mengatakan Ameng sebenarnya tidak ikut terjebak dalam rumah yang terbakar pada Sabtu (26/7/2020) malam.

Ameng bahkan sempat mengeluarkan mobil pikapnya saat api mulai terlihat.

Baca juga: Rumah Tempat Penyimpanan Tabung Gas Elpiji Terbakar, 5 Orang Tewas

Namun, dia ikut menjadi korban karena coba menyelamatkan cucu dan menantunya yang terjebak dalam rumah tersebut.

"Saya coba membantu korban, korban sempat keluar. Habis itu dia masuk lagi. Saya kejar enggak dapat. Kejadian kebakaran dia sempat mengeluarkan mobil. Malah saya sempat bantu buka gerbang. Habis itu mobilnya dikeluarkan. Habis itu dia lari balik lagi ke dalam. Itu si kakek," ujar Imran ditemui di lokasi kejadian, Minggu (27/9/2020) siang.

Menurut Imran, Ameng kembali masuk ke rumah yang sudah terbakar setelah mendengar suara cucunya meminta tolong.

"Cucu sama menantunya di atas. Mereka minta tolong di lantai 2 dari kamar jendela. Saya suruh lompat dia gak mau," tutur pria yang juga tetangga korban.

Saat kakek itu masuk, Imran mendengar ada beberapa kali suara letusan. Dia menduga suara itu berasal dari tabung elpiji yang terbakar.

Baca juga: Lima Korban Tewas Kebakaran Rumah di Pematangsiantar Ditemukan di Tempat Berbeda

Sesaat setelah Ameng masuk dan terdengar suara ledakan, api semakin membesar hingga akhirnya bisa dipadamkan petugas pemadam kebakaran beberapa jam setelahnya.

Petugas pemadam juga menemukan lima orang yang terjebak dalam rumah itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Selain Ameng, korban dalam kebakaran ini adalah menantunya, Yanti (39). Tiga cucu Ameng yaitu Clarisa (15), Kendrik (13) dan Kenjiro (8) juga ikut jadi korban.

Setelah dievakuasi ke ruang instalasi jenazah RSUD Djasamen Saragih Minggu dini hari, kini kelima korban disemayamkan di Yayasan Bakti Kesejahteraan Sosial (YBKS) Balai Persemayaman, Jalan Cokroaminoto, Kota Pematangsiantar.

Sejumlah pelayat dan kerabat korban silih berganti datang dan mengucap bela sungkawa.

Baca juga: Setelah 3 Jam, Kebakaran di Sebuah Restoran di Kebayoran Baru Akhirnya Padam

Turut hadir Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Syahputri Hefriansyah, bersama rombongan pejabat Pemkot Pematangsiantar turut serta memberikan ucapan duka.

Suami Yanti, Hendra Kie, mengatakan keluarganya akan dikebumikan pada hari ini Minggu (27/9).

Saat peristiwa itu terjadi, Hendra sedang tidak berada di rumah.

"Kalau anak anak dikremasi hari ini jam dua siang, rencananya (dikebumikan) di pekuburan Rambung Merah. Kalau bapak dan istri masih menunggu keluarga," ujar Hendra, ditemui di Balai Persemayaman, Minggu Siang.

Hendra yang kehilangan ayah, istri dan tiga orang anak ini tak kuasa menahan sedih.

Baca juga: Usut Kebakaran Gedung Kejagung, Polisi Koordinasi dengan Produsen Lift

Malam itu, dia pun sempat pulang ke melihat rumahnya terbakar.

Selain korban jiwa, sedikitnya ada dua unit mobil, becak serta sepeda motor dan benda benda berharga seisi rumah hangus terbakar.

Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab kebakaran.

Polisi masih memperkirakan kerugian material mencapai Rp 1,5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com