Belum lagi kian padatnya jalur lintas ponton batu bara yang rutin berlalu-lalang di sepanjang Sungai Mahakam.
Kini jumlah pesut tinggal 80-81 ekor yang masih hidup di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam.
Hewan langka ini sudah jarang terlihat kecuali secara kebetulan ketika menyisir ke hulu mahakam.
“Kawanan (pesut) biasa kita temukan di Muara Kedang Rantau, Kedang Kepala, Belayan dan Muara Pelak Kutai Kertanegara. Itu habibat yang cenderung enggak terganggu,” tutup Iwan.
Sejak tahun 2000, pesut Mahakam sudah masuk daftar terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (Hilton-Taylor 2000).
RASI mencatat rata-rata kematian pesut per tahun empat ekor, karena terjaring rengge, tertabrak kapal ponton batu bara, keracunan limbah, terjebak di daerah landai dan lain-lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.