Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesut Mahakam Pernah Dibawa ke Jakarta untuk Atraksi Pertunjukan

Kompas.com - 17/09/2020, 10:11 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Iwan mengaku punya cerita saat pesut migrasi ke Jakarta.

Saat itu, Kepala Dinas Perikanan Kaltim adalah pamannya.

“Dia bawa (rekaman) video pesut melahirkan di akuarium di Ancol. Waktu itu om saya Kepala Dinas Perikanan Kaltim,” kenang Iwan.

Dalam potongan video, Iwan mengaku menyaksikan pesut membenturkan kepalanya ke dasar akuarium jelang proses kelahirannya.

Hal tersebut dilakukan berulang kali seperti memberi tekanan pada tubuhnya agar bayinya keluar.

“Akhirnya bayinya keluar, hanya satu ekor. Setelah keluar, sang induknya langsung menyusui dan membawanya ke permukaan bernafas,” terang dia.

“Saya ingat hanya video itu. Direkam waktu pesut melahirkan. Untung ada video itu, jadi kita bisa lihat langsung. Kalau tidak kita enggak pernah tahu prosesnya (melahirkan), Sungai Mahakam airnya keruh gitu,” sambung dia.

Baca juga: Seekor Pesut Ditemukan Mati di Sungai Mahakam, Diduga Terjerat Jaring Nelayan

Tempo dahulu pesut bukan hanya menjadi barang tontonan di Jakarta, tapi juga di Samarinda.

Di Samarinda, warga menyaksikan pesut di habitat aslinya di Sungai Mahakam.

Pesut bernafas menggunakan paru-paru, sehingga ia harus muncul ke permukaan mengambil oksigen.

Di permukaan sungai pesut suka menyemprotkan air, melompat, melakukan salto, melambaikan ekor dan sirip, mengintip, berkejaran, dan melengkungkan badan saat menyelam.

Tingkah laku unik pesut itu yang menjadi hiburan gratis bagi warga yang mendiami tepi Sungai Mahakam.

Tahun 1976 jumlah pesut di Sungai Mahakam ribuan.

Dinas Perikanan Kaltim melaporkan sekitar 1.500 sampai 2.000 ekor.

Namun, jumlah tersebut terus berkurang setiap tahunnya seiring masuknya industri pertambangan, perkayuan hingga perkebunan di Kaltim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com