Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] PSK Layani 6 Tamu dan Tewas, Suami Sempat Melarang | Wakil Bupati Yalimo Tabrak Polwan hingga Tewas

Kompas.com - 17/09/2020, 06:06 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) di Yogyakarta tewas di sebuah kamar hotel usai melayani tamunya.

Pada hari kematiannya itu, PSK berinisial DP (41) tersebut rupanya telah melayani enam orang pria dalam satu hari.

Sedangkan, di Brebes, Jawa Tengah, nyawa seorang pengemudi mobil rental bernama Suwarsan (68) selamat setelah dibegal.

Suwarsan sempat berpura-pura mati agar para pembegal segera meninggalkannya.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: PSK Tewas Usai Layani 6 Pria, Ini Penyebab Pelanggan Terakhir Jadi Tersangka

1. PSK tewas setelah layani 6 pria, suami sudah memperingatkan

Ilustrasi pekerja seks komersial (PSK)Shutterstock Ilustrasi pekerja seks komersial (PSK)
Seorang PSK berinisial DP (41) tewas usai melayani seorang pria, AP (23).

Rupanya, AP adalah pelanggan keenam yang dilayani oleh DP di hari kematiannya tersebut.

Sebelum tewas korban melayani AP dua kali. Kemudian korban tiba-tiba kejang dan terjatuh.

Polisi menetapkan AP sebagai tersangka.

"Kita tetapkan tersangka terkait dengan dugaan tindak pidana pencurian atas dua handphone milik korban yang dikuasai oleh pelaku. Termasuk karena kelalaiannya sehingga menyebabkan orang lain meninggal," ujar Kanit Reskrim Polsek Depok Barat Iptu Isnaini.

Terkait pekerjaan korban, kata dia, sang suami mengaku telah memperingatkan.

"Sebenarnya suami ini tidak mengizinkan si istri akan berbuat seperti itu, tapi kalau diingatkan (istrinya) minta cerai," jelas dia.

Baca juga: PSK yang Tewas Saat Layani Tamu Terima 6 Pelanggan Hari Itu, Sempat Dilarang Suami

 

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi
2. Dibegal dan dibuang ke jurang, pria ini pura-pura mati

Seorang pengemudi mobil rental di Brebes, Jawa Tengah bernama Suwarsan dibegal oleh tiga orang pria.

Peristiwa itu terjadi di jalanan sepi penghubung antara Kecamatan Banjarharjo dan Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Senin (14/9/2020).

Kanit 1 Pidana Umum Satreskrim Polres Brebes Aiptu Titok Ambar Pramono mengungkapkan, awalnya tiga pelaku menyewa jasa mobil rental yang dikendarai korban.

Namun kemudian di jalan, pelaku meminta berhenti untuk buang air kecil.

Saat permintaan penumpang itu dituruti, rupanya leher sang sopir malah dicekik dari belakang.

"Dua pelaku lain menyeret korban ke tebing jurang," kata Titok.

Mereka merampas barang-barang korban termasuk konci mobil. Tak berhenti di situ, sang sopir pun dilemparkan ke jurang.

Korban sempat pura-pura mati, agar pelaku segera pergi.

Polisi telah berhasil meringkus satu pelaku pembegalan, Heri Riswanto (35). Sedangkan dua orang lainnya masih dalam pengejaran.

Baca juga: Sadis, Begal Ikat Sopir Mobil Rental dan Membuangnya ke Jurang, Korban Pura-pura Tewas

3. Kisah di balik odading Mang Oleh, jadi langganan SBY

Ilustrasi odading atau roti bantal goreng khas Bandung. SHUTTERSTOCK/AAN ANH Ilustrasi odading atau roti bantal goreng khas Bandung.

Kue odading Mang Oleh mendadak menjadi perbincangan di media sosial.

Sahabat anak Mang Oleh, Ade Londok, mempromosikan kue odading lewat video yang akhirnya viral.

Sejak videonya viral, produksi odading dan cakwenya naik sampai empat kali lipat, yaitu dari 30 kilogram adonan meningkat jadi 1,2 kuintal.

"Saya sudah dagang selama 30 tahun, ini seperti titik puncak karier saya. Saya enggak nyangka bisa ramai seperti ini. Peningkatannya hingga empat kali lipat," ujar ayah 15 anak ini.

Ternyata odading Mang Oleh sudah lama terkenal.

Makanan ringan tersebut sudah pernah dihidangkan kepada Presiden AS saat itu, George W Bush.

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu Ani pun sering mampir ke warungnya sebelum SBY menjadi presiden.

Belum lagi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga turut datang ke warungnya sehingga odadingnya semakin terkenal.

Baca juga: Odading Mang Oleh, dari Langganan SBY hingga Jadi Suguhan untuk Presiden AS

 

4. Wakil Bupati Yalimo tabrak polwan hingga tewas

Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi menabrak seorang polwan dalam sebuah kecelakaan di Distrik Jayapura Selatan Jayapura, Papua, Rabu (16/9/2020).

Polwan bernama Bripka Christin Meisye Batfeny (36) tewas dalam peristiwa itu.

Sejumlah fakta bermunculan setelah kecelakaan itu.

Kapolresta Jayapura AKBP Gustav Urbinas menyebut Erdi tak membawa surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK).

"Sementara dari pengecekan SIM dan STNK nihil," kata Gustav di Jayapura, Rabu.

Diduga Erdi saat itu sedang mabuk bersama temannya, AM.

"Kesimpulan sementara si pengemudi Toyota Hilux kurang berhati-hati dan mengemudi dipegaruhi minuman keras atau beralkohol," ujar Gustav.

Baca juga: Bripka Christin Ditabrak Wakil Bupati Yalimo hingga Tewas, Polisi: Terbentur Keras di Leher

5. Fakta baru, penusuk ulama Syekh Ali Jaber tidak gangguan jiwa

Syekh Ali JaberKOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Syekh Ali Jaber
Tim psikiater Pusdokes Polri telah memeriksa dan mengobservasi tersangka penusukan ulama Syekh Ali Jaber, AA (24).

Tersangka dipastikan tidak mengalami gangguan kehiwaan.

"Tersangka bisa menjawab pertanyaan dari psikiater. Jadi tersangka ini masih sadar," kata Pandra saat dihubungi, Rabu (16/9/2020).

Padahal sebelumnya AA mengaku merasa tertekan dengan suara Syekh sehingga nekat menyerang.

Polisi masih menahan melakukan penyidikan kepada pelaku AA.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Wijaya Kusuma, Tresno Setiadi, Dendi Ramdhani, Dhias Suwandi, Tri Purna Jaya | Editor: Khairina, Farid Assifa, Dheri Agriesta, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com