Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumahnya Masuk Malaysia Setelah Diukur Ulang, Risna Siap-siap Pindah

Kompas.com - 09/09/2020, 19:00 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pascapengukuran ulang yang dilakukan Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama Jabatan Ukur dan Pemetaan Malaysia (JUPEM) pada 19 Juni 2019, Risna dan suaminya mencari tanah yang dijual untuk pindah rumah.

Warga Dusun Lallesallo, Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara, Kalimantan Utara ini memilih pindah dari pada harus mendapat kesulitan ketika nanti lahan yang ditempatinya sudah diresmikan sebagai wilayah Malaysia.

"Nanti pengurusan administrasi bisa susah, kalau ada apa apa juga bingung, makanya mending beli tanah di lokasi lain dan pindah dari sini," tutur Hasnaina, kakak kandung Risna, Rabu (9/9/2020).

Baca juga: Patok Batas Negara Diukur Ulang, Puluhan Hektar Lahan di Sebatik Jadi Wilayah Malaysia

Rumah Risna dan keluarganya berada di depan kantor Camat Sebatik Utara, tepat di seberang papan peringatan batas negara.

Rumah yang berukuran sekitar 4x6 meter tersebut baru dibangun sekitar 5 tahun lalu.

Ada 3 rumah yang berapa di dekat plang peringatan tersebut, masing masing rumah Hasnaina, rumah orang tuanya dan rumah Risna.

Dari ketiga rumah tersebut, seluruh bagian rumah Risna berada di wilayah Malaysia, sedangkan kondisi rumah orang tua mereka, hanya bagian tembok sebelah kanan saja yang masuk Malaysia, sementara rumah Hasnaina masih berada di wilayah Indonesia.

"Rumah adikku yang betul betul masuk Malaysia, itulah mereka beli tanah agak jauh dari batas negara, rencananya mau pindah ke sana,’’katanya.


Tetap memilih Indonesia

Hasnaina menuturkan, rumah yang ditempatinya sudah berdiri puluhan tahun.

Dulu mereka tinggal serumah dan kemudian memiliki rumah masing-masing yang lokasinya saling berdekatan.

Saat ditanya mau ikut Malaysia atau tetap Indonesia berkaitan dengan ketergantungan bahan pokok warga perbatasan RI dengan Malaysia, secara tegas Hasnaina mengatakan tetap memilih Indonesia.

"Tetap Indonesialah, kita ini orang Indonesia, mana boleh milih sebelah,’’tegasnya.

Baca juga: Patok Batas Negara di Sebatik Bergeser, ke Kantor Camat Harus Lewati Wilayah Malaysia

Sampai saat ini, warga sekitar masih diperbolehkan menggarap lahan dan sawah mereka yang masuk wilayah Malaysia.

Mereka menggembala ternak seperti biasa dan mengambil hasil panen tanpa ada hambatan karena belum adanya pengesahan patok baru dan pemusnahan patok lama yang dilakukan kedua negara serumpun ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com