Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Ginem: Saya Nangis, Dagangan Belum Dibayar Sudah Dibawa Kabur Orang

Kompas.com - 05/09/2020, 09:43 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Dagangan dibawa kabur

Namun rupanya, rasa senang Mbah Ginem hanya sesaat.

Wanita itu kemudian buru-buru mengambil dagangan Mbah Ginem usai menawarkan tumpangan.

Dia sempat meminta Mbah Ginem naik ke sepeda motornya, tetapi oleh Mbah Ginem permintaan tersebut ditolak.

"Kene tak boncengke (sini saya boncengin). Ajeng diboncengke kulo mikir nek kesasar meh nangndi melih (Mau diboncengin saya mikir kalau nyasar mau kemana lagi) tapi akhirnya saya tolak, saya ndak berani naik motor karena pernah jatuh," ujarnya.

Tak disangka, wanita itu merebut seluruh dagangan nasi beserta dompet milik Mbah Ginem di dalam keranjang.

"Tiba-tiba malah nggeblas mboten wangsul kulo ditinggal teng pinggir ndalan (tiba-tiba bablas, tidak balik lagi saya ditinggal di pinggir jalan). Sekule dibeto sedoyo kalihan dompet. (Nasinya dibawa semua sama dompet)," tutur dia.

Baca juga: Kisah Pilu Pemulung dan Bayinya yang Berusia Satu Bulan, Tidur di Gerobak Sampah karena Terusir

Mengaku ikhlas

Ilustrasi uangKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi uang
Sebanyak 70 nasi bungkus dan uang Rp 400.000 milik Mbah Ginem dibawa kabur oleh wanita tersebut.

Ia pun sempat menangis memikirkan bagaimana akan menyetorkan uang dagangannya.

Sempat berjalan kaki, Mbah Ginem kemudian diantarkan pulang oleh tetangganya.

Menghadapi cobaan tersebut, Mbah Ginem mengaku ikhlas.

"Kulo pasrah ikhlas lahir batin. Mboten laporan. Rejeki pun enten sing ngatur (Saya pasrah dan ikhlas. Rejeki sudah ada yang mengatur," ujar dia.

Baca juga: Kisah Kakek Salimin, Tewas dan Hangus Terbakar di Tumpukan Sampah, Diduga Sempat Pingsan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com