Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Ginem: Saya Nangis, Dagangan Belum Dibayar Sudah Dibawa Kabur Orang

Kompas.com - 05/09/2020, 09:43 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Mbah Waginem (65), seorang nenek penjual nasi keliling dan jajanan pasar di Semarang, Jawa Tengah tak kuasa menahan air matanya.

Seluruh dagangan dan uang miliknya dibawa kabur penipu yang menyamar sebagai pembeli pada Jumat (4/9/2020).

Padahal saat itu Mbah Waginem atau yang akrab disapa Ginem baru saja keluar untuk mulai berjualan di pagi hari.

"Saya nangis waktu berhenti di warung karena mikir bagaimana nanti setorannya. Dagangan belum dibayar sudah dibawa kabur orang," kata Mbah Ginem pilu.

Baca juga: Mbah Ginem Menangis, Nasi Bungkus dan Dompetnya Ludes Dicuri Saat Jualan Keliling

Telanjur senang dagangannya akan diborong

Ilustrasi jajan pasarShutterstock/ismed_photography_SS Ilustrasi jajan pasar
Mbah Ginem bercerita, ketika itu sekitar pukul 09.00 WIB, Mbah Ginem baru mulai menjajakan dagangannya.

Ia berjualan aneka nasi serta jajanan pasar dan biasa berkeliling di Kampung Poncowolo, Semarang.

Saat tengah berjalan kaki, seorang wanita yang mengendarai sepeda motor memanggilnya. Mbah Ginem pun berhenti di pinggir jalan.

Bukan main senangnya hati Mbah Ginem, wanita itu mengaku akan memborong dagangannya.

"Mbah dodol opo to mbah?' Tak tebas kabeh kene segone (Mbah jual apa? Tak borong semua sini nasinya)," jelas Mbah Ginem seraya menirukan pembeli tersebut.

"Kulo wis seneng nek ditebas kabeh mikire kulo mulih esuk (Saya sudah senang kalau diborong semua saya bisa pulang lebih awal)," ujar dia.

Baca juga: Hanya Untung Rp 300 Per Biji, Uang Jualan Mbah Khotimah Digasak Penipu yang Berpura-pura Membeli

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Dagangan dibawa kabur

Namun rupanya, rasa senang Mbah Ginem hanya sesaat.

Wanita itu kemudian buru-buru mengambil dagangan Mbah Ginem usai menawarkan tumpangan.

Dia sempat meminta Mbah Ginem naik ke sepeda motornya, tetapi oleh Mbah Ginem permintaan tersebut ditolak.

"Kene tak boncengke (sini saya boncengin). Ajeng diboncengke kulo mikir nek kesasar meh nangndi melih (Mau diboncengin saya mikir kalau nyasar mau kemana lagi) tapi akhirnya saya tolak, saya ndak berani naik motor karena pernah jatuh," ujarnya.

Tak disangka, wanita itu merebut seluruh dagangan nasi beserta dompet milik Mbah Ginem di dalam keranjang.

"Tiba-tiba malah nggeblas mboten wangsul kulo ditinggal teng pinggir ndalan (tiba-tiba bablas, tidak balik lagi saya ditinggal di pinggir jalan). Sekule dibeto sedoyo kalihan dompet. (Nasinya dibawa semua sama dompet)," tutur dia.

Baca juga: Kisah Pilu Pemulung dan Bayinya yang Berusia Satu Bulan, Tidur di Gerobak Sampah karena Terusir

Mengaku ikhlas

Ilustrasi uangKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi uang
Sebanyak 70 nasi bungkus dan uang Rp 400.000 milik Mbah Ginem dibawa kabur oleh wanita tersebut.

Ia pun sempat menangis memikirkan bagaimana akan menyetorkan uang dagangannya.

Sempat berjalan kaki, Mbah Ginem kemudian diantarkan pulang oleh tetangganya.

Menghadapi cobaan tersebut, Mbah Ginem mengaku ikhlas.

"Kulo pasrah ikhlas lahir batin. Mboten laporan. Rejeki pun enten sing ngatur (Saya pasrah dan ikhlas. Rejeki sudah ada yang mengatur," ujar dia.

Baca juga: Kisah Kakek Salimin, Tewas dan Hangus Terbakar di Tumpukan Sampah, Diduga Sempat Pingsan

 

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Relawan membantu

Salah seorang relawan bernama Tonex mengaku bersimpati dengan kisah mbah Ginem.

Ia mengatakan kasus serupa tak hanya sekali terjadi.

"Kami berharap penipunya bisa segera ditangkap karena kejadian ini yang saya tahu, sudah beberapa kali terjadi di Semarang dan mengincar pedagang lansia," jelas Tonex.

Ia bersama rekan-rekannya pun mengumpulkan donasi untuk Mbah Ginem.

"Kami mendengar kabar ini dari sosial media. Dan tergerak mengumpulkan bantuan uang dari kawan-kawan donatur untuk Mbah Ginem. Semoga bisa bermanfaat dan berjualan lagi," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com