Sebab, pada saat panen, harga tembakau petani tidak seimbang dengan biaya yang sudah dikeluarkan.
“Setidaknya ada enam gudang di Kabupaten Probolinggo yang membeli tembakau petani. Sesungguhnya, dengan gudang tembakau sebanyak itu, kalau gudang mau berbagi, tembakau lokal bisa terbeli semua. Malah gudang kekurangan tembakau lokal. Kalau gudang-gudang itu juga membeli tembakau dari luar kota, ya rusak tembakau lokal ini harganya,” ujar Wahid.
Wahid mengingatkan, saat ini ekonomi nasional tidak menentu. Pertumbuhan ekonomi minus 5 persen gara-gara pandemi Covid-19.
Maka, satu-satunya harapan adalah di sektor pertanian dan perkebunan.
Saat ini, lanjut Wahid, tembakau petani dihargai Rp 10.000-15.000 per kilogram.
Tentu saja dengan harga segitu petani menjerit. Idealnya, daun tembakau bagian bawah dihargai Rp 26.000 per kg, sedangkan daun bagian atas Rp 30.000 ke atas.
Wahid menuturkan, persoalan yang dihadapi petani tembakau di Kabupaten Probolinggo selalu sama tiap tahun.
Baca juga: Nasib Petani Tembakau di Probolinggo, Diincar Tengkulak, Harga Pupuk Selangit
Karenanya, pihaknya mengusulkan agar dewan membuat perda inisiatif tentang tata niaga pertembakauan.
Apalagi, di Kabupaten Probolinggo, lahan perkebunan tembakau makin tahun tambah luas.
Dulu di kecamatan yang tanahnya tidak bagus ditanam tembakau, malah mutunya mengalahkan tembakau di kecamatan yang langganan ditanam tembakau.
Misalnya tembakau di Kecamatan Krejengan, kualitasnya tidak kalah dari tembakau Kecamatan Paiton atau Kotaanyar.
Sementara, salah satu pimpinan gudang tembakau di Kabupaten Probolinggo, belum memberikan keterangan. Ia tidak menjawab panggilan maupun pesan singkat dari Kompas.com.
Sebelumnya, sejumlah petani tembakau mencopot daun tembakau dan membakar tembakau rajangan karena kecewa gudang tembakau tidak segera dibuka.
Aksi itu terjadi di Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Senin (31/8/2020).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.