WAINGAPU, KOMPAS.com – Seorang tukang batu berinisial ASK (34), yang membuat status terkait gempa di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), meminta maaf atas perbuatannya yang telah meresahkan masyarakat di wilayah itu.
Permintaan maaf disampaikan pelaku melalui video yang diunggah di akun Facebook Ma’fin Shyaputra, Selasa (25/8/2020) malam.
“Atas kesalahan yang saya buat tersebut, saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumba Timur maupun pihak lain yang telah merasa resah akibat postingan status yang saya unggah di beranda Facebook Ma’fin Shyaputra,” ujar ASK.
Warga Kecamatan Kota Waingapu itu berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Dia juga menyatakan siap diproses hukum apabila mengulangi perbuatannya.
Baca juga: Hoaks Status Facebook Sebut Gempa Akan Terjadi di Sumba Timur pada 28 Agustus
Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono mengungkapkan video permintaan maaf tersebut dibuat di Mapolres Sumba Timur.
Penangkapan pelaku berdasarkan hasil temuan patroli siber Tim Humas Polres Sumba Timur.
Setelah diamankan, pelaku membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai.
“Buat pernyataan di atas materai Rp 6.000 dan permintaan maaf kepada masyarakat. Untuk dinaikkan ke Tindak Pidana ITE Pasal 28 Ayat 1 tentang berita hoaks, belum bisa. Karena tidak terpenuhi unsur dengan sengaja,” ujar Handrio, kepada Kompas.com, melalui pesan singkat, Rabu (26/8/2020).
Handrio mengimbau masyarakat Sumba Timur untuk selalu bijak dalam menggunakan media sosial.
Selain itu, waspadai adanya isu provokasi, berita hoaks, dan isu sara yang beredar di media sosial.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.