Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebar Hoaks Gempa Bumi dan Tsunami, Pria Ini Minta Maaf di Kantor Polisi

Kompas.com - 26/08/2020, 11:53 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

WAINGAPU, KOMPAS.com – Seorang tukang batu berinisial ASK (34), yang membuat status terkait gempa di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), meminta maaf atas perbuatannya yang telah meresahkan masyarakat di wilayah itu.

Permintaan maaf disampaikan pelaku melalui video yang diunggah di akun Facebook Ma’fin Shyaputra, Selasa (25/8/2020) malam.

“Atas kesalahan yang saya buat tersebut, saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumba Timur maupun pihak lain yang telah merasa resah akibat postingan status yang saya unggah di beranda Facebook Ma’fin Shyaputra,” ujar ASK.

Warga Kecamatan Kota Waingapu itu berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Dia juga menyatakan siap diproses hukum apabila mengulangi perbuatannya.

Baca juga: Hoaks Status Facebook Sebut Gempa Akan Terjadi di Sumba Timur pada 28 Agustus

Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono mengungkapkan video permintaan maaf tersebut dibuat di Mapolres Sumba Timur.

Penangkapan pelaku berdasarkan hasil temuan patroli siber Tim Humas Polres Sumba Timur.

Setelah diamankan, pelaku membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai.

“Buat pernyataan di atas materai Rp 6.000 dan permintaan maaf kepada masyarakat. Untuk dinaikkan ke Tindak Pidana ITE Pasal 28 Ayat 1 tentang berita hoaks, belum bisa. Karena tidak terpenuhi unsur dengan sengaja,” ujar Handrio, kepada Kompas.com, melalui pesan singkat, Rabu (26/8/2020).

Handrio mengimbau masyarakat Sumba Timur untuk selalu bijak dalam menggunakan media sosial.

Selain itu, waspadai adanya isu provokasi, berita hoaks, dan isu sara yang beredar di media sosial.

“Jangan mudah percaya dengan apa yang ada. Saring dulu baru sharing,” pungkas Handrio.

Sebelumnya diberitakan, viral sebuah akun Facebook yang membuat status terkait gempa di Sumba Timur, NTT.

Status tersebut diunggah akun Facebook Ma’fin Shyaputra yang menyebut, “Perkiraan dari BMKG Sumba timur, pada hari Jumat tgl 28 Agustus, ada gempa yang sangat besar, dan itu diperkirakan ada tsunami”.

Baca juga: Rektor Undip Ambil Langkah Hukum soal Hoaks Uang Pangkal Rp 87 Miliar

Terkait status yang viral itu, Stasiun Geofisika Sumba Timur mengeluarkan surat imbauan yang menyatakan BMKG tidak pernah memprediksikan gempa bumi dan tsunami yang akan terjadi di Sumba pada 28 Agustus 2020.

Kepala Stasiun Geofisika Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan, pihaknya belum melaporkan pemilik akun kepada polisi.

“Secara resmi, belum. Tapi, kalau meresahkan publik, kan nanti dari pihak kepolisian pasti turun tangan,” ujar Arief, Selasa (25/8/2020) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com