Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdikbud Jateng Siapkan Skenario Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Kompas.com - 25/08/2020, 22:05 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah bakal membuat skenario uji coba pembelajaran secara tatap muka untuk sekolah-sekolah di Jawa Tengah.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Padmaningrum mengatakan skenario uji coba sekolah tatap muka di Jawa Tengah itu dibuat dengan mempertimbangkan daerah-daerah yang berstatus zona hijau.

"Kami dalam tahapan membuat skenario uji coba. Nantinya sekolah yang diberlakukan uji coba tatap muka harus berada di daerah yang zona hijau," jelas Padma dalam webinar bertema 'Tarik Ulur Pembelajaran Jarak Jauh', Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Sekolah Tatap Muka di Karanganyar Dibatalkan

Saat ini, pihaknya masih menggodok rancangan skenario terkait tahapan simulasi pembelajaran tatap muka.

Menurutnya, uji coba pembelajaran tatap muka harus memenuhi standar protokol kesehatan ketat serta mendapatkan izin dari Gubernur Jawa Tengah.

Hal tersebut dilakukan, kata dia, demi keamanan dan kenyamanan anak dan guru di satuan pendidikan.

"Jadi semua harus dipersiapkan baik dari sarana prasarana, tenaga guru dan kurikulumnya. Kalau sekolah dibuka juga harus ada izin dari Gubernur. Kalau nanti pengajuan izin tidak dibolehkan ya tidak boleh dilakukan pembelajaran tatap muka," ucapnya.

Padma mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 terkait penjaringan sekolah dan daerah yang dinilai betul-betul aman.

Hal ini untuk mencegah terjadinya klaster baru penularan Covid-19 di sekolah-sekolah.

"Jadi kita harus benar-benar memastikan sekolah mana yang bisa lakukan uji coba. Selain itu kita juga memastikan daerahnya sudah zona hijau. Karena zona di setiap daerah bisa berubah sewaktu-waktu," ujarnya.

Padma mengatakan, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banyaknya keluhan terkait daya kreativitas guru yang terbatas saat Pembelajaran Jarak Jauh.

"Salah satunya adalah dengan melakukan peningkatan kapasitas terhadap 4.000 lebih guru SMA dan SMK di Jateng terkait pembelajaran jarak jauh menggunakan metode DOLMEN yang disupport oleh Microsoft," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Solo Bakal Gelar Sekolah Tatap Muka November, Ganjar Minta Simulasi Dulu

Selain itu, lanjut dia, guru-guru pengajar juga diwajibkan untuk membuat inovasi metode pengajaran jarak jauh dalam keadaan tanpa internet.

Di antaranya dengan menjadikan TV maupun bahan ajar lain di sekitar anak-anak sebagai materi pembelajaran.

"Target capaian kurikulum juga akan kami kurangi jauh dalam metode PJJ ini, karena yang kami tekankan saat ini adalah konsep belajar menyenangkan," tuturnya.

Sementara itu, Konsultan Pendidikan Inklusif dan Penanganan Anak Tidak Sekolah UNICEF Jawa Bali, Supriono Subakir mengakui bahwa anak-anak dalam sehari mampu belajar 3 - 4 jam itu sudah luar biasa. 

"Oleh sebab itu bagaimana menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, itu yang diperlukan. Orangtua di rumah sekarang baru sadar bagaimana sulitnya mengajar satu anak di rumah. Mereka baru sadar betapa beratnya tugas guru yang mengajar lebih dari 30 anak dalam satu kelas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com