Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Solo Bakal Gelar Sekolah Tatap Muka November, Ganjar Minta Simulasi Dulu

Kompas.com - 19/08/2020, 15:59 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Kota Solo rencananya bakal menggelar sekolah tatap muka pada November mendatang.

Dalam keterangannya, Ganjar mendukung rencana Pemkot Solo menggelar sekolah tatap muka tersebut, namun meminta untuk dilakukan simulasi terlebih dahulu.

"Saya minta dilakukan simulasi dulu. Pastikan orangtua tahu persis. Simulasi tidak hanya di sekolah, tapi mulai dari berangkat, proses belajar mengajar hingga pulang semuanya aman. Kalau tidak dapat memastikan itu, dan kalau ada yang keberatan, maka jangan dulu," kata Ganjar usai bertemu dengan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di kantornya, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: 154 SMP di Brebes Gelar Sekolah Tatap Muka, Ganjar Minta Dievaluasi

Selain itu, Ganjar bilang, bagi siswa sekolah yang tidak mampu di Kota Solo akan ada bantuan gadget dari Pemkot Solo untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, pihaknya berencana memulai sekolah tatap muka pada akhir November tahun ini.

Untuk keperluan itu, pihaknya akan mulai melakukan simulasi pada September dan Oktober.

Simulasi, lanjut dia, akan dilakukan dengan ketat agar bisa menggambarkan proses belajar mengajar tatap muka di kemudian hari.

Mengingat sekolah yang diampu adalah SD dan SMP, maka Rudi mengatakan hal tersulit adalah mencegah anak-anak berkerumun, saling bergandengan tangan, berpelukan dan lainnya.

"Memang karena masih anak-anak, jadi pasti sulit dilarang. Kami akan jadikan itu sebagai bahan simulasi. Seperti arahan Pak Gubernur tadi, bahwa simulasi tidak hanya di sekolah, tapi mulai berangkat sampai pulang sekolah," terangnya.

Baca juga: 154 SMP Negeri dan Swasta di Brebes Mulai Gelar Sekolah Tatap Muka

Lebih lanjut Rudi menerangkan, meskipun sekolah tatap muka digelar November, namun tidak semua siswa masuk sekolah.

Nantinya, jumlah siswa dan jam belajar di sekolah akan dibatasi.

"Kami juga sudah mempersiapkan radio anak dan TV pendidikan untuk mendukung itu. Kami menduga, nantinya hanya 50 persen siswa yang bisa masuk sekolah, sementara sisanya tetap belajar di rumah. Maka, kami juga memiliki program bantuan gadget yang diberikan pada keluarga miskin. Target kami minimal akhir tahun program bantuan handphone ini sudah terealisasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com