Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Jemaat Gereja HKBP Cibinong Ricuh, Bermula dari Pelantikan Pendeta Baru

Kompas.com - 19/08/2020, 10:31 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

 

Tampik tuduhan tutup gerbang

Pihaknya pun menampik tuduhan adanya pelarangan selain jemaat kelompoknya untuk beribadah di gereja HKBP Cibinong tersebut.

Menurutnya, sejak awal pandemi Covid-19 pihak majelis HKBP Cibinong sudah memutuskan bahwa tidak ada ibadah di gereja sampai dengan November sesuai anjuran pemerintah selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pra adaptasi kebiasaan baru di Kabupaten Bogor.

Ia mengimbau sejak awal ibadah dilaksanakan di rumah masing-masing dengan panduan video yang sudah dibuatkan oleh gereja.

"Majelis gereja sudah memutuskan ibadah di dalam gereja ditiadakan selama PSBB, karena kami enggak mau ada sumber malapetaka bagi jemaat lain. Bukan berarti melarang," jelas dia.

Praeses: pendeta baru sulit layani jemaat

Sementara itu, Praeses atau pemimpin distrik HKBP, Pdt. Berlin Tamba menyampaikan bahwa konflik internal pengurus dan jemaat gereja itu dimulai pada tanggal 9 Agustus 2020.

Sejak saat itu, dirinya sudah diizinkan untuk melantik pendeta baru sesuai perintah Ephorus HKBP yang dipegang oleh Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing.

Namun, SK pemutasian atau pergantian pendeta lama ke tempat baru itu tidak diindahkan oleh pihak Majelis Perbendaharaan Gereja HKBP Cibinong, St. TJ. Siahaan selaku yang menutup gereja.

Pendeta yang tak kunjung pindah itu membuat pihak yang taat kepada Ephorus atau pimpinan pusat geram.

Pasalnya, pendeta baru sulit untuk bekerja melayani jemaat HKBP Cibinong.

"Mereka (pro pendeta lama) menutup gerbang, kita enggak dikasih masuk, padahal itu sesuai dengan perjanjian. Jadi pendeta itu enggak mau dipindah," kata dia.

Ia pun sangat menyayangkan sikap Pdt Gideon Saragi yang justru memprovokasi jemaat lain secara radikal dengan menghalang-halangi orang beribadah, menggembok pintu gereja HKBP Cibinong.

Pihaknya selaku pemimpin HKBP Distrik XXVIII Deboskab saat itu hanya ingin memimpin pergantian pendeta lama ke pendeta baru. Namun pada akhirnya terjadi kericuhan.

"Saat itu kita datang ke sana karena udah ada persetujuan dari camat, protokol kesehatan sudah saya lakukan kepada Kapolres, ya artinya kami sudah urus itu. Kita mau ibadah kesana justru dihalang-halangi. Jadi sengaja mereka bawa-bawa itu biar enggak bisa masuk, padahal udah diperbolehkan ibadah di sana. Ini hak kita bersama tidak ada yang bisa mengaku-ngaku pemilik gereja HKBP Cibinong ini," ungkapnya.

Bupati Bogor berharap kericuhan tak terulang

Ditemui terpisah, Bupati Bogor Ade Yasin mengomentari terkait konflik internal antarjemaat gereja yang berujung pada keributan.

Ade yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor ini mengaku tidak bisa berkomentar lebih jauh persoalan konflik di dalam gereja tersebut.

Ia hanya berharap kericuhan itu tidak terjadi lagi karena bisa menyebabkan penularan Covid-19, sebab tidak ada sosial distancing yang berlaku.

"Kemarin sudah diselesaikan oleh pak Dandim dan Kapolres, semoga bisa selesai, dan kita harapkan tidak terulang kembali keributan itu," singkat dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com