Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarno dan Jejak Sang Saka Merah Putih di Pesantren Al Basyariyah, Cianjur

Kompas.com - 18/08/2020, 21:15 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Setelah dikibarkan, Kiai Ahmad meminta Soekarno membawa bendera tersebut ke Istana di Jakarta untuk dicarikan kain berwarna serupa dari China atau Jepang yang saat itu kualitasnya paling bagus.

"Setelah dapat, kain merah dan putih itu kemudian dijahit ibu Fatmawati untuk dijadikan bendera. Menjahitnya sendiri pernah dilakukan di sini, di pesantren ini," ujar dia.

Kondisi Bendera Pusaka kini

Sebuah peti kayu berukuran 50x40 sentimeter dengan ukiran sederhana di setiap sisinya diletakkan di atas meja. 

Pada salah satu sisinya terdapat kunci gembok ukuran sedang.

Saat peti dibuka, tampaklah bendera merah putih yang terlipat dengan kondisi lusuh karena dimakan usia.

Ketika dibentangkan, warna merahnya sudah pudar dan warna putih tampak menguning. Ada robekan kecil di ujung atas dan bawah kain bendera.

Ukuran bendera yang sudah berusia 81 tahun itu sepanjang 3,3x2,1 meter.

Jika diamati dari dekat, terdapat tulisan tangan pada tali bendera yang berbunyi "Memuaskan Hati H. Haroon Hasan"

"Makna tulisan itu, Haji Haroon merasa senang dan bangga bisa membuatkan bendera yang dipesan Mbah (Kiai Ahmad)," kata Rachmat.

Bendera inilah yang kemudian disebut Rachmat sebagai bendera yang pernah dibawa Soekarno ke Istana untuk dibuatkan duplikatnya oleh Fatmawati. 

Setelah dibuat duplikatnya, bendera itu pun dikembalikan ke tempat asalnya, diberikan kepada pemiliknya, kiai Ahmad.

KH Ahmad Basyari wafat tahun 1953, dan kepemilikan bendera pusaka ini diwariskan secara turun temurun hingga saat ini.

Jejak peninggalan Soekarno

Selain menyimpan bendera pusaka merah putih, di pesantren ini juga masih tersimpan rapi barang-barang peninggalan Soekarno.

Sebuah bangunan rumah sederhana beratap genting berdinding bilik kayu menjadI saksi bisu keberadaan Soekarno di pesantren ini.

Selama tinggal di pesantren, Soekarno diizinkan untuk menempati rumah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com