Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Papua Bangga Gambar Jembatan Youtefa Masuk di Uang Rp 75.000

Kompas.com - 18/08/2020, 16:39 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan pecahan Rp 75.000 yang merupakan edisi khusus HUT ke-75 RI, tepat pada hari perayaannya, Senin (17/8/2020).

Bagi masyarakat Papua, pecahan baru tersebut menjadi lebih istimewa karena pada bagian depannya terdapat gambar Jembatan Youtefa yang lokasinya herada di Kota Jayapura.

Gambar Jembatan Youtefa, yang berdampingan dengan Tol Trans Jawa dan MRT, dilambangkan sebagai pencapaian pembangunan Indonesia di bidang infrastruktur.

Merespons hal tersebut, Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano yang dihubungi melalui telepon, pada Selasa (18/8/2020), mengaku bangga Jembatan Youtefa ada di pecahan Rp 75.000.

Baca juga: Parkir untuk Berfoto di Jembatan Youtefa, Warga Diminta Pungutan Liar

"Ini suatu apresiasi khusus bagi Papua karena banyak bangunan yang dibangun secara megah di Indonesia, tapi pilihannya pada Papua, berarti Papua melekat di hati Bapak Presiden," ujar Benhur.

Benhur berharap, hal ini bisa direspons baik oleh masyarakat Papua untuk meningkatkan rasa nasionalismenya dan menghargai setiap proses pembangunan yang tengah berlangsung.

Menurut dia, apa yang ditampilkan dalam uang Rp 75.000 merupakan sebuah capaian pembangunan selama 75 tahun Indonesia merdeka.

"Itu bertanda bahwa pembangunan untuk semua orang dan merata. Ini dibangun menggunakan uang rakyat, saya memberikan apresiasi luar biasa kepada Pak Jokowi yang mengambil satu lambang kemegahan di Papua, yang merupakan landmark yang ada di Kota Jayapura," kata dia.

Apresiasi pun disampaikan oleh Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, yang melihat apa yang ditampilkan di uang tersebut menunjukan perhatian khusus pemerintah terhadap Papua.

Karena itu, ia mengajak seluruh warga Papua untuk bisa memaknai hal tersebut dengan ikut berperan aktif dalam setiap proses pembangunan, baik dari sisi konstruksi maupun sumber daya manusia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com