"Ini kan menunjukkan bahwa Kota Surabaya itu ramah untuk siapa saja, toleransi untuk siapa saja. Kami ingin menunjukkan bahwa Kebhinekaan Tunggal Ika yang ada di Surabaya itu memang benar ada dan harmonis," ujar dia.
Mantan Kepala Satpol PP Surabaya ini menyatakan, jika pada tahun sebelumnya dihadiri ribuan orang, tahun ini jumlah peserta yang hadir di lokasi upacara dibatasi karena situasi pandemi.
"Kalau dulu undangan sampai 2.000 sampai 3.000 orang. Kali ini undangannya hanya 30 orang, serta 30 orang lain penerima penghargaan," ujar dia.
Baca juga: Cerita Peltu Dedi Irwansyah, Pelatih Asri Maulana Paskibraka asal Kalsel
Selain itu, jika Paskibraka tahun sebelumnya berjumlah 30 orang, besok akan diminimalisasi menjadi 3 orang.
Pasukan yang biasanya satu peleton juga hanya menjadi 5 orang per matra.
"Ini juga diikuti oleh seluruh Lurah, Camat, Danramil dan Kapolsek secara daring. Dan mereka pun tetap seolah-olah mengikuti upacara itu, jadi mereka semua memakai (seragam) kebesaran saat upacara," kata Irvan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.