Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upacara HUT ke-75 RI di Balai Kota Surabaya, Putra Asli Papua Ditunjuk Jadi Perwira

Kompas.com - 16/08/2020, 20:39 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Upacara peringatan ulang tahun ke-75 Republik Indonesia (RI) yang berlangsung pada Senin, (17/8/2020), di Taman Surya Balai Kota Surabaya, bakal menyuguhkan konsep Bhinneka Tunggal Ika.

Konsep tersebut dipilih sebagai bukti bahwa keberagaman yang menyatu dan harmonisasi di Kota Surabaya itu memang nyata adanya.

Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Irvan Widyanto mengatakan, pada upacara peringatan ulang tahun ke-75 RI besok, ia memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Termasuk kepada peserta upacara yang hadir di lokasi maupun mengikuti secara daring.

Baca juga: Putra Sulungnya Maju di Pilkada Surabaya, Risma: Enggaklah, Ngawur...

"Kami memakai penerapan protokol yang ketat, jadi termasuk juga peserta upacaranya, undangan dan kemudian melalui daring," kata Irvan, saat dikonfirmasi, Minggu (16/8/2020)

Menariknya, pada upacara peringatan ulang tahun ke-75 RI kali ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya M Fikser didapuk sebagai perwira upacara.

Mantan Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu diketahui merupakan putra asli Papua kelahiran Kota Serui.

"Beliau (M Fikser) adalah putra asli Papua, di mana beliau sudah mengabdikan diri ke Pemkot Surabaya lebih dari 20 tahun," ucap Irvan.

Menurut Irvan, pemkot memilih putra asli Papua sebagai perwira upacara karena ingin menunjukkan bahwa Kota Surabaya itu ramah untuk siapa saja.

Bahkan, beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Ini kan menunjukkan bahwa Kota Surabaya itu ramah untuk siapa saja, toleransi untuk siapa saja. Kami ingin menunjukkan bahwa Kebhinekaan Tunggal Ika yang ada di Surabaya itu memang benar ada dan harmonis," ujar dia.

Mantan Kepala Satpol PP Surabaya ini menyatakan, jika pada tahun sebelumnya dihadiri ribuan orang, tahun ini jumlah peserta yang hadir di lokasi upacara dibatasi karena situasi pandemi.

"Kalau dulu undangan sampai 2.000 sampai 3.000 orang. Kali ini undangannya hanya 30 orang, serta 30 orang lain penerima penghargaan," ujar dia.

Baca juga: Cerita Peltu Dedi Irwansyah, Pelatih Asri Maulana Paskibraka asal Kalsel

Selain itu, jika Paskibraka tahun sebelumnya berjumlah 30 orang, besok akan diminimalisasi menjadi 3 orang.

Pasukan yang biasanya satu peleton juga hanya menjadi 5 orang per matra.

"Ini juga diikuti oleh seluruh Lurah, Camat, Danramil dan Kapolsek secara daring. Dan mereka pun tetap seolah-olah mengikuti upacara itu, jadi mereka semua memakai (seragam) kebesaran saat upacara," kata Irvan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com