"Saat ini baru 12 provinsi yang [memiliki] tingkat okupansi di atas rata-rata 40%. Jangan sampai ke-34 provinsi melewati rerata 40% tersebut," kata dia.
Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan selama beberapa hari terakhir kasus aktif menurun.
"Kita harus memastikan bahwa kasus aktif yang ada setiap hari harusnya makin kecil, dan kasus kesembuhannya makin besar dan kasus kematiannya makin kecil," kata Wiku dalam konferensi pers Selasa (11/8/2020).
Dibandingkan negara-negara lain, lanjut Wiku, kasus aktif Indonesia dibawah rata-rata kasus aktif di seluruh dunia. Sementara kematian di Indonesia lebih tinggi daripada dunia.
Baca juga: Berikut 4 RS yang Sempat Ditutup karena Tenaga Medisnya Terpapar Covid-19
Adapun kasus aktif di Indonesia per Rabu (12/08) adalah 39.017, atau 29,8% dari total 130.718 kasus.
Data Kementerian Kesehatan pada 7 Agustus 2020 pula mengungkap bahwa kapasitas tempat tidur rumah sakit di Papua di ambang batas, yakni 94,3% dari total kapasitas 473 tempat tidur. Artinya, hanya 27 tempat tersedia.
Satgas Covid-19 Kabupaten Jayapura, Papua, yang sebelumnya terpaksa membuat rumah sakit darurat dengan menyewa hotel karena pasien rumah sakit rujukan di kabupaten itu melebihi kapasitas, kini telah menyiapkan antisipasi jika terjadi lonjakan pasien kembali.
"Waktu pertama kita membuat rumah sakit darurat dengan menyewa hotel, tetapi w aktu itu kapasitas rumah sakit kita hanya di bawah 10 tempat tidur, kemudian kita sudah kita upgrade menjadi 44 tempat tidur," ujar Khairul Lie, yang juga menjabat sebagai juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Jayapura.
Baca juga: Delapan PNS Polda Sumbar Positif Covid-19, RS Bhayangkara Ditutup untuk Umum
"Kemudian kepala daerah kita memerintahkan untuk menyiapkan wisma atlet di Sentani, tetapi memang ada beberapa kendala. Jadi kita mungkin menyiapkan beberapa tempat, karena di Sentani tidak punya tempat yang cukup representatif, jadi kita masih mengandalkan untuk bisa merujuk ke rumah sakit di Jayapura," imbuhnya kemudian.
Adapun, pakar matematika epidemiologi dari Insitut Teknologi Bandung (ITB), Nuning Nuraini, meyakini hingga saat ini Indonesia belum mencapai puncak gelombang wabah. Dia memperkirakan pandemi akan berlangsung hingga tahun depan.
"Saya masih percaya pada situasi bahwa kita belum mencapai puncak, itu yang terjadi. Kalaupun akhir tahun sudah mulai turun, itu sudah bagus menurut saya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.