Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Polisi Korban Tenggelamnya Kapal Patroli di Kaltara Ditemukan

Kompas.com - 11/08/2020, 11:56 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan Polda Kalimantan Utara kembali menemukan jenazah kedua dari korban kecelakaan laut Kapal Patroli (KP) Kepodang 5001, Selasa (11/8/2020).

"Ditemukan pukul 08.55 Wita, jenazah ditemukan mengambang di pinggir Pulau Tibi Mangkudulis pada koordinat 3° 30'289 N 117°26'740 E dengan jarak kurang lebih 1,8 NM dari TKP."ujar Direktur Polisi Air (Dirpolair) Polda Kaltara Kombes Pol Nyoman Budiarja melalui keterangan tertulis.

Jenazah ditemukan dalam kondisi bengkak akibat lama terendam air laut masih dalam kondisi berpakaian PDL II biru pelaut atas nama Bharatu Doni Budi Santoso.

Baca juga: Polisi Korban Tenggelamnya Kapal Patroli di Kaltara Ditemukan Gugur, Tersangkut di Pohon Nipah

Korban dievakuasi dari TKP penemuan menuju Dermaga Ditpolairud Polda Kaltara dengan menggunakan Alpung R.I.B Basarnas Tarakan dan dilanjutkan menuju RSUD Tarakan menggunakan ambulans Biddokes Polda Kaltara untuk penanganan Lebih lanjut.

Sebelumnya Tim SAR Gabungan Polda Kaltara menemukan jenazah Brigadir Ivan Dilasman bin Dulaman yang merupakan PS Patek atau Perwira Sementara Perwira Teknik II KP Kepodang 5001 asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, jenazah ditemukan di koordinat 3° 33'831 N - 117. 22'031' E. atau sekitar 4,8 NM daerah Mangkudulis Atas yang juga dihuni oleh habitat buaya muara.

Dengan temuan ini, pencarian berlanjut karena masih menyisakan satu anggota Polri lain yang juga menjadi korban yaitu Bharatu Yoseph Arianto.

Kapal patroli (KP) polisi Kapodang 5001 dilaporan mengalami kecelakaan pada Sabtu (8/8/2020) malam.

Ada enam personel kepolisian dari Mabes Polri yang menjalankan BKO dalam sebuah misi di Kalimantan Utara, yaitu Bripka Ujang Walia, Brigpol Amrulloh, dan Bharada Rivaldy U’jae. Ketiganya ditemukan selamat.

Sementara itu, tiga polisi lain, yakni Brigpol Ivan Bilasman, Bharatu Yoseph Arianto, dan Bharatu Donni Budi Santoso, masih dalam pencarian.

Baca juga: Kronologi Kapal Patroli Tenggelam di Kaltara, Misi Pengintaian hingga Polisi Sempat Terlempar

Kabid Humas Polda Kalimantan Utara Kombes Berliando mengatakan, keberangkatan KP Kapodang 5001 adalah untuk melakukan patroli rutin sekaligus pantau lokasi di perairan antara Juwata Tarakan ke arah Pulau Tibi, Kabupaten Tana Tidung, terhadap target operasi kasus tertentu.

Penggunaan speedboat patroli berwarna abu-abu dengan mesin tempel 40 PK adalah untuk misi pengintaian.

"Enggak mungkin kita gunakan kapal besar, pasti akan ketahuan," katanya.

Sayangnya, di tengah perjalanan atau sekitar pukul 23.00 Wita, cuaca berubah ekstrem.

Petugas piket yang memantau KP Kapodang 5001 juga sempat hilang kontak antara pukul 00.00 – 06.00 Wita.

Saat itu, gelombang mulai tinggi yang berakibat terempasnya kapal bermesin 40 PK tersebut.

"Mereka terlempar dari perahu, tiga orang kami temukan selamat pukul 08.00 Wita Minggu kemarin. Sementara tiga lainnya sampai hari ini masih kita cari, karena terpencar, anggota yang selamat juga tidak tahu bagaimana kondisi terakhir rekan-rekannya saat itu," lanjutnya.

Peristiwa ini diketahui setelah personel Ditpolairud Polda Kaltara Bripka Made Bilantara mengecek posisi tim patroli pada Minggu (9/8/2020) sekitar pukul 06.35 Wita.

KP Kapodang 5001 belum sandar saat itu, sehingga Bripka Made berinisiatif menelepon Komandan KP Kapodang 5001 Bripka Ujang Walia.

Bripka Ujang mengabarkan bahwa kapalnya tenggelam dan membagikan lokasi keberadaannya via chat WhatsApp yang ditindaklanjuti dengan laporan ke Ditpolairud Polda Kaltara.

Pencarian dilakukan dengan melibatkan 12 personel, satu RIB, satu kapal tipe C2, dan satu speedboat milik Ditpolairud Polda Kaltara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com