YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Jogoboro kewalahan mengawasi wisatawan yang melanggar protokol Covid-19 di Malioboro, Yogyakarta.
"Jogoboro kewalahan, dalam artian karena petugas kami hanya bisa melayani pengunjung di zona-zona. Kita tidak bisa mengurai kerumunan karena tidak bisa mobile," ujar Kepala UPT Malioboro Ekwanto saat dihubungi wartawan, Senin (10/8/2020).
Baca juga: Kusir Andong di Malioboro Kini Pakai Masker, Face Shield, dan Tirai Pembatas
Untuk melakukan patroli dan sosialisasi protokol kesehatan, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
Pasalnya, dari 36 personel Jogoboro, hanya 24 orang yang sehari-hari bertugas secara bergantian di Malioboro.
"Kami harus bekerja ekstra saat akhir pekan dan menerjunkan seluruh personil sebanyak 36 orang, yang disebar di 5 zona malioboro," katanya.
Baca juga: Selain Pakai Masker, Pengunjung yang Masuk Malioboro Wajib Scan Barcode
Pada 5 zona tersebut, petugas melakukan pengecekan suhu tubuh dan mengarahkan pengunjung untuk pindai QR Code dan mengisi data diri yang bertujuan jika terjadi kasus penularan dapat melakukan tracing dengan cepat.
"Kalau weekdays pengunjung sekitar 600-700, saat akhir pekan pengunjung 1000-2000 orang. Saking ramainya, kami terpaksa tidak bisa satu jalur, dan tidak bisa menyebrangkan pengunjung," katanya.
Dia memaparkan, selama akhir pekan didominasi oleh kendaraan pribadi dan hanya ada beberapa rombongan bus yang berkunjung ke Yogyakarta.
"Kebanyakan dari luar seperti Purworejo, Magelang, Klaten," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.