Tidak mengklaim zona hijau
Jumadi menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menganggap Kota Tegal sebagai zona hijau yang sesungguhnya.
Ia bahkan menyebut Tegal sebagai zona kuning, meski nihil kasus baru. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan.
Menurut dia, ditemukannya lonjakan kasus baru akan membuat pihaknya dan selurun elemen masyarakat harus lebih waspada lagi, karena pandemi memang belum berakhir.
"Maka itu, sebelum kasus melonjak pun kita sudah membentuk Relawan Mandiri Covid melibatkan seluruh elemen masyarakat. Membantu Satgas Covid-19," kata Jumadi.
Sebelumnya, kritik dan saran terkait penanganan Covid-19 banyak ditujukan kepada Pemkot Tegal.
Mulai dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro, hingga pengamat kebijakan publik Hamidah Abdurrachman.
Hamidah Abdurrachman pernah mengatakan, kepala daerah yang justru sibuk pencitraan dan terkesan enggan melakukan test massal, menjadi salah satu pemicu melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Tegal.
"Sibuk pencitraan, masyarakat jadi korban. Dari awal sudah diingatkan agar dilakukan test massal terhadap masyarakat, bisa bertahap tapi pasti. Namun malah euforia berlebihan zona hijau," kata Hamidah kepada wartawan, Jumat (7/8/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.