Bantah menyembunyikan data
Jumadi juga membantah tuduhan soal menyembunyikan data kasus Covid-19.
Menurut dia, data dinamis dan berkembang, apalagi swab massal saat ini masih terus dilakukan.
"Tidak benar jika kita menyembunyikan data. Satu contoh, kasus baru pada saat menemukan 3 orang suspect positif, kita bahkan swab 779 orang. Data belum disampaikan semua ke publik karena tes dan hasilnya saja belum selesai," kata dia.
Baca juga: Menyoal Status Zona Hijau Kota Tegal, Pengamat: Sibuk Pencitraan, Masyarakat Jadi Korban
Meski demikian, Jumadi mengaku akan memperbaiki data, agar lebih terkini dan terbaca publik.
"Saya setuju dengan Pak Gubernur, kita terus komunikasi. Data delay oke, akan kita perbaiki," kata Jumadi.
Sebagai contoh, menurut Jumadi, jika dulu di situs web resmi menampilkan pasien dirawat, sembuh, dan meninggal, maka nantinya akan mencantumkan juga yang positif namun isolasi mandiri di rumah.
"Karena kasus positif isolasi mandiri di rumah baru ditemukan. Dulu awal-awal belum ada, karena masuk dirawat. Namun yang jelas kita terus akan lebih transparan," kata Jumadi.