Gubernur Edy Rahmayadi Mantu di Tengah Pandemi, Ini Pesannya untuk Warga yang Tak Diundang

KOMPAS.com- Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi akan menikahkan putri keduanya, Siti Andira Rahmayana dan Arie Maulana Basri.

Acara resepsi akan dilangsungkan di Rumah Dinas Gubernur Sumut di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Minggu (9/8/2020).

Lantaran digelar di tengah pandemi Covid-19, konsep pernikahan akan dilaksanakan secara berbeda.

Baca juga: Pernikahan Putri Edy Rahmayadi Akan Digelar dengan Konsep Berbeda

Jumlah tamu dibatasi

SHUTTERSTOCK/ANDREY NASTASENKO Ilustrasi menikah di hotel menggunakan long table.

"Tamu sangat dibatasi, hanya sekitar 25 undangan, selebihnya adalah keluarga inti," kata dia.

Praktis, tidak semua warga yang dikenal akan mendapatkan undangan.

Terkait hal tersebut, Irman menyampaikan pesan Gubernur Edy pada masyarakat.

“Bapak Gubernur dan istri menyampaikan harapan agar masyarakat yang tidak mendapat undangan tidak berkecil hati dan memohon kiranya memberikan doa restu untuk kedua mempelai,” ujar Irman.

Baca juga: Plt Wali Kota Medan Positif Covid-19, Ini Kata Gubernur Edy Rahmayadi

SHUTTERSTOCK Ilustrasi pernikahan.

Ada beberapa prosesi

Irman menjelaskan, pernikahan putri Edy akan didahului dengan beberapa prosesi.

Sejak awal Agustus 2020, beberapa acara digelar seperti khataman Al Quran, pengajian dengan anak yatim piatu dan ibu-ibu Forkopimda Sumut.

Puncaknya adalah akad nikah pada Minggu (9/8/2020).

Seluruh rangkaian acara dilangsungkan secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hal itu merupakan komitmen dari Gubernur Edy dan keluarganya.

Baca juga: Calon Mempelai Pria Bunuh Diri Jelang Pernikahan, Calon Istri: Bukan Karena Biaya...

Sebut pandemi adalah ujian

Shutterstock Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.

Ia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Meski kecewa lantaran hanya bisa menyaksikan pengangkatan sumpah dokter anaknya secara virtual, namun Edy merasa terharu.

"Campur aduk rasanya. Ada rasa kecewa tak bisa hadir langsung, tetapi rasa bahagia dan harunya lebih banyak. Pandemi ini adalah ujian, kita harus tabah melaluinya. Mari fokus pada sisi positifnya," kata Edy.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Medan, Mei Leandha | Editor : Abba Gabrillin)