PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Calon mempelai pria MA (20) mengakhiri hidupnya dua hari sebelum acara akad nikah, yang semestinya dilangsungkan hari ini, Jumat (7/8/2020).
Mempelai wanita, D (22), menampik dugaan bunuh diri calon suaminya itu akibat terbebani biaya resepsi pernikahan.
Ia mengatakan, sejak tunangan Desember 2019 lalu, keduanya bahu membahu mengumpulkan uang untuk biaya pernikahan.
Baca juga: Kronologi Calon Mempelai Pria Bunuh Diri Jelang Pernikahan, Diduga Terbebani Biaya Resepsi
Dengan demikian, D pun memastikan kematian calon suaminya bukan karena faktor kekurangan biaya pernikahan.
"Bukan karena biaya. Karena semua sudah kami persiapkan. Sudah 95 persen. 5 persen tinggal menjalani acaranya lah. Kebutuhan untuk pesta sudah dipanjari," kata D, ditemui di kediamannya Jalan Batalion, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari, Jumat (7/8/2020).
Baca juga: Terbakar Cemburu, Remaja 17 Tahun Jerat Pacar hingga Tewas Usai Berhubungan Badan
Ia mengenal MA sejak 9 tahun lalu. Keduanya menjalani hubungan pacaran 7 tahun lamanya. Selain mengumpulkan uang dalam rekening yang sama, D mengenal betul kehidupan MA.
Kata D, MA pernah mengalami depresi karena masalah keluarganya. MA sering curhat kepada ibu D, calon mertuanya.
"Kami sama sama nyari uang itu dari nol. Ini cincin kami belikan. Nyari uang sama sama, nabung sama. Daftar nikah sendiri, ngurus sendiri bayar panjar," ucapnya.
Baca juga: Diduga Terbebani Biaya Nikah, Calon Mempelai Pria Bunuh Diri, Sempat Hubungi Calon Istri
Beberapa hari sebelum akad nikah, kepada D, MA mengaku meminjamkan sejumlah uang kepada Ayahnya. MA juga ingin mengirim uang perongkosan Ibunya yang tinggal di Kepulauan Nias.
"Sebelum kejadian itu, kami banyak cerita, hampir 24 jam chattingan dan teleponan. Ia bilang 'Abang pengen pesta ada Mamak'," kata anak ketiga dari lima bersaudara ini, menirukan ucapan MA.
Sebelum hari H, MA juga berjanji menyerahkan uang keperluan belanja itu paling lama Rabu 5 Agustus 2020 kepada calon mertuanya.
"Dia bilang mau ngasih hari Selasa, karena uang sempat dipinjam Ayahnya. Jadi kami bilang, ya sudah enggak apa-apa. Gak usah dipikirin, karena ini sudah dipanjar. Terus dia bilang mau ngasih Rabu pagi," ungkap ibu D, SS (46).