BORONG, KOMPAS.com - Anastasia Mbela (52), warga Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, ditinggal sang suami sejak tahun 2008 silam.
Sejak merantau, sang suami, tidak pernah memberi kabar, apalagi untuk mengirim uang untuk biaya hidup anak-anak.
Anastasia dan suami memiliki 4 orang anak yakni 2 laki dan 2 perempuan.
Sejak suami merantau, Anastasia membesarkan keempat anak itu secara mandiri. Ia jadi tulang punggung ekonomi keluarga.
Anastasia menuturkan, untuk menghidupkan anak-anak, ia bekerja serabutan. Ia sering jadi buruh kasar di kebun orang dan masak di kantor pemerintah.
Baca juga: Cekcok Berujung Maut, Kakek 71 Tahun Tewas Dipukul Balok Kayu oleh Anaknya
Dari pekerjaan itu, ia mendapat upah sebesar Rp 35.000 per hari.
Tetapi, kerja menjadi buruh itu tidak stabil. Kadang ada yang orang pakai jasanya, kadang pula tidak.
Ketika tidak ada orang yang memintanya untuk kerja, Anastasia mengisi waktu dengan mencari kayu mentah di kebun yang letaknya tidak jauh dari rumah.
Kayu mentah itu di bawanya ke rumah, lalu dipotong sesuai ukuran, dikupas kulitnya, dan dijemur.
Saat kering, kayu itu diikat dan diletakan di atas tenda yang ada di depan rumah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.