"Ini tantangan, agar kita bisa sinergi dengan kementerian lain," katanya.
Pendiri AVS yang juga lulusan ITB, Rivira Yuana, memastikan produk buatan perusahaannya mampu bersaing dengan buatan luar negeri.
Selain memiliki kualitas yang juga baik, menurut dia, harga simulator buatan AVS juga sangat bersaing.
Sebagai contoh, menurut dia, simulator untuk memasang ring jantung yang digunakan banyak perguruan tinggi di Indonesia berasal dari luar negeri dengan harga yang fantastis.
"Simulator pasang ring jantung dari luar negeri harganya Rp 11 miliar. Padahal kalau dari kita, hanya Rp 6 miliar," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mampu menciptakan robot tangan canggih untuk membantu dokter dalam operasi jantung.
Dengan berbagai teknologi yang dimiliki, kata dia, dokter bisa mengoperasi jantung pasien dari jarak jauh.
"Dokternya di Jakarta bisa mengoperasi pasien yang di Maluku. Dokternya meng-operate robot itu dari Jakarta," ungkapnya.
Dia menjelaskan, proses pengembangan robot tangan operasi jantung ini sudah mencapai 75 persen.
"Sekarang masuk tahun ke dua, target kami tiga tahun," ujarnya.
Tak hanya itu, dia menyebut pihaknya pun menciptakan aplikasi video konferensi dengan tingkat keamanan yang tinggi.
"Kalau aplikasi biasa password-nya mudah diretas," ujarnya.
Baca juga: Inovatif, Undip Gunakan Robot Wakili Mahasiswa yang Ikut Wisuda
Menurut dia, aplikasi ini sudah dipesan oleh Badan Sandi dan Siber Negara.
"Ini untuk kepentingan lembaga negara, karena agar keamanannya baik, tidak mudah diretas," katanya.
Lebih lanjut dia katakan, pihaknya sudah mengekspor simulator seperti ke Filipina. Menurut dia, negara tetangga itu sudah memesan advance simulator untuk digunakan militer.
"Kami juga memproduksi simulator tank, kereta, pesawat terbang," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.