SRAGEN, KOMPAS.com - Keluarga almarhum To Pawiro menutup jalan tembusan di Dukuh Ngledok, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dengan tembok bata hebel karena jalan tersebut masuk di lahan pekarangannya.
Mereka menutup akses jalan tembusan tersebut karena tidak terima lahan pekarangannya dibangun oleh warga sekitar dan ditalud.
Jalan yang memiliki lebar sekitar tiga meter itu dahulunya adalah jalan setapak.
"Sewaktu ayah saya beli tanah memang sudah ada jalan, tapi jalan setapak. Cuma orang (Ngledok) itu tidak menghargai (keluarga) langsung dibangun jalan," kata anak laki-laki almarhum To Pawiro, Tugiyono (55) sesuai mediasi di Balai Desa Gading, Tanon, Sragen, Jawa Tengah, Selasa (4/8/2020).
Baca juga: Asisten Rumah Tangga Wagub Kaltim Positif Covid-19, Warga Tutup Jalan ke Rumahnya
Tanah pekarangan itu, lanjut Tugiyono, sudah diwariskan kepada kakaknya bernama Sonem.
Karena jalan setapak itu dibangun dan ditalud oleh warga, kakaknya tersebut tidak terima akhirnya ditutup menggunakan bata hebel.
"Mbakyuku (kakakku) tidak terima. Karena tanah pekarangan itu diberikan kepada kakak saya. Iya ditutup jalan itu. Karena tanah itu sertifikatnya tidak ada tulisan jalan tidak ada," ungkap Tugiyono.
Tugiyono mengklaim bahwa jalan yang dibangun tersebut memakan lahan pekarangan milik kakaknya.
Menurut dia, sebelum membangun jalan tersebut, warga harus izin terlebih dahulu kepada keluarganya.
"Bapak saya sudah pesan kalau dibangun jalan harus kanan kiri. Jadi tidak hanya menggunakan lahan pekarangan saya sendiri. Yang saya inginkan itu izin dulu. Tidak langsung dibangun jalan," cetus dia.
Baca juga: Gara-gara Pasien Covid-19, Warga 2 Kecamatan Saling Tutup Jalan, Hampir Adu Jotos
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.