"Ini bikin sate daging sapi sama sambal kecap," ucap Sinta, salah satu dari tim ibu-ibu yang menyiapkan konsumsi makan siang.
Kebersamaan yang mahal
Siang menjelang, sebelum zuhur, panitia kurban pun istirahat dan menyantap makan yang sebelumnya telah disiapkan oleh ibu-ibu.
Tak hanya para bapak, anak-anak, yang sedari pagi turut melihat acara kurban, pun turut ikut antre untuk mengambil makanan. Berkah, makan bareng-bareng.
"Kebersamaan ini yang mahal. Susah ngumpulin warga kaya gini kalau bukan karena Idul Adha," tutur salah satu warga sambil menyantap makanannya.
Ya, "mahal", karena bukan perkara yang mudah untuk bisa mengumpulkan warga, lintas usia dan profesi, untuk guyub dan saling bekerja sama.
Baca juga: Ketua KPK: Idul Adha Momentum Menyembelih Tabiat Tamak
Rasa haus, lapar, dan lelah pun terbayar dengan melahap menu santap siang tersebut. Usai makan dan shalat zuhur, panitia pun kembali melanjutkan proses kurban, yang memasuki tahap pengemasan atau packing.
"Lebih kurang, selain daging untuk shohibul kurban, kami menyiapkan 145 bungkus daging untuk warga dan 200 bungkus daging untuk nonwarga, utamanya sebagai benteng sosial, bagi yang membutuhkan," ucap Ketua DKM Masjid Daar Tazkia, Andriana Wibawa, yang juga penanggung jawab acara tersebut.
Dia pun memuji gotong royong warga dalam proses pemotongan hewan kurban tersebut.
"Panitia dan warga mantap, terkoordinasi dengan baik, teratur, insya Allah berkah untuk semua," tutur Andri.
Apa yang dikatakan oleh Andri juga diamini oleh Ketua RT 10 Hegar Asri, Chandrawan, dan dan Sekretaris RT Dede Soemarna
"Panitia dan warga kompak, salut, terima kasih untuk kerja samanya," ucap Chandrawan.
"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya atas kinerja panitia kurban yang telah memberikan satu pengalaman berharga buat warga," ucap Dede.
Sesuai target yang direncanakan, sebelum ashar, daging kurban pun telah selesai dikemas, lalu didistribusikan kepada warga Hegar Asri dan nonwarga (di luar Hegar Asri).
Untuk warga, panitia membagikannya dengan menggunakan gerobak motor, sedangkan untuk nonwarga dilakukan dengan menukar kupon yang sebelumnya sudah diberikan.
Bersyukur, secara umum, distribusi daging kurban berjalan teratur, tak terlihat ada kerumunan atau kericuhan. Tampak wajah-wajah semringah dari para penerima sedekah daging kurban.
Begitulah Idul Adha, bukan hanya hari raya, melainkan di dalamnya ada makna berbagi, apalagi di masa pandemi, keikhlasan, keberkahan, juga ada kebersamaan warga, yang tentu saja, kadang "mahal" harganya...
Jadi, selamat Idul Adha 1441 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.