Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Coba Mereka Merasakan Kehilangan Keluarga, Pasti Percaya Covid-19 Itu Ada"

Kompas.com - 26/07/2020, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Diterima sebagai takdir

Ujian tersebut seakan mimpi buruk baginya, mulai dari masalah rumah tangga hingga keluarganya yang meninggal.

"Ini kayak mimpi buruk banget buatku. Allah kasih ujian enggak putus-putus, dari awal tahun ujianku sendiri, rumah tanggaku, kemudian orang yang aku sayang diambil satu-satu," kata Dea.

Bagaimanapun Dea akhirnya harus mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai pelajaran hidup.

"Jadi aku hanya mengimani bahwa ini sudah takdir Allah. Aku ikhlas saja. Allah mungkin menganggap aku kuat dan bisa melalui ini, jadi enteng saja sih," kata Dea.

"Walaupun, enggak dipungkiri juga kalau aku diam-diam (melamun) masih nangis. Ya, aku cuma bisa mendoakan, bisa berdoa dan ikhlas. Kunciku cuma itu saja untuk bisa melalui ini semua," tutur Dea menambahkan.

Baca juga: Kisah-kisah Perawat Melawan Aniaya dan Stigma di Tengah Pandemi Corona, Diancam Pecahan Kaca dan Jenazah Ditolak Warga

Pesan dari Dea

Ilustrasi Covid-19KOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi Covid-19

Dea berharap tak ada lagi masyarakat yang tidak peduli, tidak percaya, bersikap masa bodoh, dan cenderung menganggap enteng virus corona.

Menurutnya, memang setiap orang memiliki kebebasan berpendapat, namun paling tidak masyarakat peduli terhadap orang lain.

"Bisa jadi mereka (yang menganggap remeh Covid-19) memang kebal, karena merasa masih muda. Tapi kan belum tentu orang-orang di sekelilingnya," ujar Dea.

Dia juga mengingatkan agar protokol kesehatan terus diterapkan secara tertib.

"Karena enggak ada salahnya juga kan pakai masker. Kalau memang tidak peduli dengan kesehatan sendiri, paling tidak kamu peduli sama kesehatan keluargamu," pesan Dea kepada mereka yang menganggap remeh virus corona.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com