Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan mengatakan, untuk mendapatkan informasi dari mana mereka terpapar, harus dirunut ke belakang.
“Mereka yang positif itu ada 8, yakni uskup, pastor ada 4, lalu suster, pembantu dan salah satu petugas kebersihan kebun,” kata Mardohar kepada wartawan ketika ditemui di Posko Covid-19 Medan, Senin (20/7/2020) siang.
Menurut Mardohar, untuk melakukan tracing, pihaknya berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas di Keuskupan mengingat suster maupun kontak erat berada di lokasi yang jauh.
Pihaknya juga melakukan penelusuran, terutama di keuskupan. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, pada Senin pagi tadi, keuskutan sudah disemprot disinfektan.
Kata Mardohar, informasi yang didapat dari dr Maria di RS Elisabeth, pada tanggal 27 Juni 2020, Pastor Mikail Manurung hadir dalam misa di Pasar 8 Ringroad yang saat itu juga dihadiri banyak suster dari berbagai cabang di berbagai daerah.
“Di situ beliau mengatakan, ada suster yang terpapar Covid-19, tapi itu sudah lama, sesudah beliau dirawat lalu coba ditelusurinya ke belakang. Bahwa saat misa di Pasar 8 itu, ada salah satu suster dari Kabanjahe yang positif,” katanya.
Baca juga: Uskup Agung Medan dan 4 Pastor Positif Covid-19, Bermula dari Misa di Pasar 8
Setelah melakukan serangkain penyelidikan dan penyidikan, polisi berhasil mengungkap kasus kematian bocah berusia 5 tahun berinisial A yang ditemukan tewas dalam penampungan air atau toren, di sebuah rumah kontrakan di Kampung Babakan Stasiun, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020).
Ternyata, A dibunuh ayah tirinya berinisial HA (25).
Kepala Polresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, pihaknya sejak awal mencurigai kematian korban.
"Anak umur 5 tahun tidak mungkin bisa naik masuk ke situ (toren air)," kata Hendra dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Setelah korban ditemukan dalam tenon, sambung Hendra, pihaknya lasngung melakukan pendalaman dengan cara meminta keterangan kepada saksi-saksi di sekitar lokasi penemuan jenazah.
Kemudian, hasil otopsi menjelaskan bahwa penyebab kematian akibat air di dalam paru-paru.
"Artinya anak ini tenggelam di dalam toren," ujarnya.
Baca juga: Terungkap Pelaku Pembunuhan Bocah Berusia 5 Tahun di Dalam Toren
Sumber: Kompas.com (Penulis: Putra Prima Perdana, Perdana Putra, Dewantoro, Junaedi | Editor: Farid Asifa, Abba Gabrillin, Candra Setia Budi, Khairina)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.