Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Guru Positif Covid-19, Seluruh Siswa Dites Swab | Calon Pengantin Tewas Dianiaya Tetangga

Kompas.com - 21/07/2020, 06:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang guru dan operator sekolah di Kota Pariaman, Sumatera Barat, positif terjangkit Covid-19.

Akibatnya, seluruh siswa satu sekolah tersebut akan menjalani tes swab.

Tak hanya itu, untuk sementara sekolah ditutup hingga 14 hari ke depan dan seluruh ruangan disemprot disinfektan.

Sementara itu, seorang pria di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Rio Pambudi Wicaksono (25), warga komplek Perumahan Griya Macan Lindungan, Kelurahan Bukti Baru, Kecamatan Ilir Barat 1, tewas setelah dikeroyok oleh empat orang tetangganya sendiri.

Korban tewas setelah mengalami luka tusuk di bagian rusuk kiri akibat senjata tajam.

Ia bahkan sempat dibawa ke rumah sakit namun sayang nyawanya tak bisa diselamatkan.

Padahal, korban diketahui akan segera melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya dalam waktu dekat.

Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengejar para pelaku.

Berikut lima populer nusantara selengkapnya:

1. Guru positif Covid-19, seluruh siswa dites swab

Sejumlah murid mencuci tangan sebelum masuk hari pertama sekolah di SDN 11 Marunggi Pariaman, Sumatera Barat, Senin (13/7/2020). Kota Pariaman bersama Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat merupakan empat daerah di zona hijau di Sumatera Barat yang sudah memulai aktivitas belajar-mengajar di sekolah dengan pola tatap muka langsung dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA Sejumlah murid mencuci tangan sebelum masuk hari pertama sekolah di SDN 11 Marunggi Pariaman, Sumatera Barat, Senin (13/7/2020). Kota Pariaman bersama Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat merupakan empat daerah di zona hijau di Sumatera Barat yang sudah memulai aktivitas belajar-mengajar di sekolah dengan pola tatap muka langsung dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Setelah adanya seorang guru dan operator sekolah di Kota Pariaman, Sumatera Barat, positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Gugus Tugas Covid-19 Kota Pariaman akan melakukan tes swab kepada seluruh siswa satu sekolah tersebut.

Tak hanya itu, sekolah tersebut untuk sementara ditutup hingga 14 hari ke depan dan seluruh ruangan disemprot disinfektan.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Pariaman, Syahrul mengatakan, tes swab dilakukan untuk memastikan tertular atau tidaknya siswa.

"Sekolah kita tutup juga hingga 14 hari ke depan," katanya Syahrul yang dihubungi Kompas.com, Senin (20/7/2020).

Syahrul mengatakan, untuk sementara, 20 orang hasil tracing sudah dites swab hari ini.

"Sudah ada 20 orang hasil tracing yang dites swab. Kita akan terus melakukan tracing, termasuk ke siswa," ujarnya.

Baca juga: Guru Positif Covid-19, Seluruh Siswa Dites Swab dan Sekolah Ditutup

 

2. Calon pengantin tewas dikeroyok tetangga

Tempat lokasi kejadian pembunuhan yang menimpa Rio Pambudi Wicaksono (25) masih dipenuhi oleh rekan tetangga korban di  komplek Perumahan Griya Macan Lindungan Kelurahan Bukti Baru, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (20/7/2020). Rio diketahui tewas setelah dianiaya oleh empat orang tetangganya.KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Tempat lokasi kejadian pembunuhan yang menimpa Rio Pambudi Wicaksono (25) masih dipenuhi oleh rekan tetangga korban di komplek Perumahan Griya Macan Lindungan Kelurahan Bukti Baru, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (20/7/2020). Rio diketahui tewas setelah dianiaya oleh empat orang tetangganya.

Rio Pambudi Wicaksono (25), warga komplek Perumahan Griya Macan Lindungan, Kelurahan Bukti Baru, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, Sumatera Selatan, tewas setelah dikeroyok oleh empat orang tetangganya sendiri.

Ganda (35), salah satu saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/7/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Diceritakannya, kejadian berawal saat korban hendak menghidupkan motor di depan rumahnya.

Namun, sambungnya, seorang pelaku berinisial A yang merupakan tetanga sebelah rumah korban langsung menegurnya.

Kemudian, A yang dikenal memiliki tempramental langsung mendatangi korban dengan membawa senjata tajam jenis celurit.

Saat itu, korban langsung dikeroyok oleh A bersama dengan dua anaknya.

"Pelaku ini mengeroyok korban di depan rumahnya. Pelaku juga bawa tiga anaknya. Waktu dikeroyok korban sempat lari," kata Ganda saat berada di lokasi kejadian, Senin (20/7/2020).

Saat itu, kata Ganda, ibu korban yang melihat anaknya dikeroyok berusaha menolongnya. Namun, salah satu pelaku memeganginya.

"Ibunya dipiting oleh anak pelaku waktu Rio ini dikeroyok," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Calon Pengantin di Palembang Tewas Dikeroyok Tetangga, Berawal dari Hendak Hidupkan Motor

 

3. Jokowi beli sapi "Puang Tedong"

Sapi Berbobot 1,2 Ton Dibeli Jokowi, Pemiliknya Sujud SukurKOMPAS.COM/JUNAEDI Sapi Berbobot 1,2 Ton Dibeli Jokowi, Pemiliknya Sujud Sukur

Rahman Takka, seorang peternak sapi tradisional di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tak menyangka sapi-nya berbobot 1,2 ton lebih dipilih Presiden Jokowi sebagai hewan kurban pada Idul Adha, 31 Juli 2020 mendatang.

Rahman mengatakan, sapi berwarna kecokelatan itu diberi nama 'Puang Tedong'. Umurnya sudah mencapai empat tahun enam bulan.

Sapi kesayangan milik Rahman ini lahir 21 Desember 2015 lalu, dari induk jenis brangus.

Sapi "Puang Tedong" saat ini memiliki bobot badan 1,2 ton dengan lingkaran badan 2,34 meter.

Adapun tinggi 1,68 meter dan panjangnya 1,86 meter. Sapi ini diklaim pemiliknya adalah yang terbesar saat ini di Provinsi Sulbar.

“Senang rasanya, saya bangga bukan hanya karena sapi kesayangan saya dibeli dengan harga yang sangat menggembirakan, tapi lebih dari itu saya bangga karena yang membeli itu bukan masyarakat biasa melainkan presiden,” katanya.

Baca juga: Jokowi Beli Sapi Puang Tedong Miliknya Seberat 1,2 Ton untuk Kurban, Rahman Sujud Syukur

 

4. Uskup Agung Medan dan 4 Pastor positif Coid-19

 Uskup Agung Kota Medan Mgr Kornelius Sipayung.ANTARA Uskup Agung Kota Medan Mgr Kornelius Sipayung.

Uskup Agung Kota Medan Mgr Kornelius Sipayung dan empat pastor positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan mengatakan, untuk mendapatkan informasi dari mana mereka terpapar, harus dirunut ke belakang.

“Mereka yang positif itu ada 8, yakni uskup, pastor ada 4, lalu suster, pembantu dan salah satu petugas kebersihan kebun,” kata Mardohar kepada wartawan ketika ditemui di Posko Covid-19 Medan, Senin (20/7/2020) siang.

Menurut Mardohar, untuk melakukan tracing, pihaknya berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas di Keuskupan mengingat suster maupun kontak erat berada di lokasi yang jauh.

Pihaknya juga melakukan penelusuran, terutama di keuskupan. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, pada Senin pagi tadi, keuskutan sudah disemprot disinfektan.

Kata Mardohar, informasi yang didapat dari dr Maria di RS Elisabeth, pada tanggal 27 Juni 2020, Pastor Mikail Manurung hadir dalam misa di Pasar 8 Ringroad yang saat itu juga dihadiri banyak suster dari berbagai cabang di berbagai daerah.

“Di situ beliau mengatakan, ada suster yang terpapar Covid-19, tapi itu sudah lama, sesudah beliau dirawat lalu coba ditelusurinya ke belakang. Bahwa saat misa di Pasar 8 itu, ada salah satu suster dari Kabanjahe yang positif,” katanya.

Baca juga: Uskup Agung Medan dan 4 Pastor Positif Covid-19, Bermula dari Misa di Pasar 8

 

5. Bocah lima tahun yang tewas dalam toren ternyata dibunuh ayah tiri

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Setelah melakukan serangkain penyelidikan dan penyidikan, polisi berhasil mengungkap kasus kematian bocah berusia 5 tahun berinisial A yang ditemukan tewas dalam penampungan air atau toren, di sebuah rumah kontrakan di Kampung Babakan Stasiun, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020).

Ternyata, A dibunuh ayah tirinya berinisial HA (25).

Kepala Polresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, pihaknya sejak awal mencurigai kematian korban.

"Anak umur 5 tahun tidak mungkin bisa naik masuk ke situ (toren air)," kata Hendra dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (20/7/2020).

Setelah korban ditemukan dalam tenon, sambung Hendra, pihaknya lasngung melakukan pendalaman dengan cara meminta keterangan kepada saksi-saksi di sekitar lokasi penemuan jenazah.

Kemudian, hasil otopsi menjelaskan bahwa penyebab kematian akibat air di dalam paru-paru.

"Artinya anak ini tenggelam di dalam toren," ujarnya.

Baca juga: Terungkap Pelaku Pembunuhan Bocah Berusia 5 Tahun di Dalam Toren

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Putra Prima Perdana, Perdana Putra, Dewantoro, Junaedi | Editor: Farid Asifa, Abba Gabrillin, Candra Setia Budi, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com