Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jalan Raya Jambi, Penghubung Kota Dagang Sumatera di Zaman Belanda

Kompas.com - 21/07/2020, 06:13 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Minyak tak berikan dampak sosial ke Jambi

Sumbangannya hanya jalan sepanjang 92 kilometer dari Jambi ke Muara Tembesi.

Itupun NIAM hanya menanggung tiga perempat biaya pembangunan, sisanya menggunakan uang hasil karet.

Selain itu, NIAM juga membangun landasan bandara di Paal Merah, Jambi tahun 1937.

Kondisi ini juga dikeluhkan Residen Jambi, V. E Korn. Dari dua juta gulden keuntungan minyak Jambi tahun 1935 yang dikeruk NIAM, tidak ada satu sen pun masuk ke Jambi.

Kondisi Jambi, pada masa itu selain minim kontribusi dalam pembangunan infrastruktur, pekerja di sektor perminyakan ini juga orang dari luar Jambi.

Tahun 1929, pengeboran minyak di Jambi menyerap 2.400 pekerja. Umumnya mereka dari Jawa, dan ada juga dari Palembang dan Minangkabau.

Orang Jambi lebih suka menjadi majikan di kebun karet ketimbang bekerja jadi pekerja perusahaan minyak Belanda.

Baca juga: Kisah Maria Sang Dokter Rimba, Ambil Alih Tugas Dukun Hantu Pedalaman Jambi (3)

Sektor minyak datangkan pekerja luar Jambi

Kondisi ini terjadi hingga tahun 1940-an, jumlah penduduk pendatang dari Minangkabau, Palembang, dan Jawa makin ramai datang ke Jambi untuk bekerja di perusahaan perminyakan.

Memasuki paruh kedua abad 20, Pemerintah Kolonial Belanda mulai meluaskan pengaruhnya ke luar Jawa. Salah satu wilayah di Sumatra yang mulai mendapat perhatian serius adalah Jambi.

Sebagian upaya dari menguasai, Belanda tahun 1877-1879 mengirimkan ekspedisi ke Jambi.

Ekspedisi yang terkenal dengan sebutan Midden Sumatra Expeditie (Ekspedisi Sumatra Tengah) tujuannya adalah untuk mengumpulkan pengetahuan tentang kondisi geografis dan masyarakat Jambi, kata Arman menjelaskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com