Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Babi di Sumba Timur Mati, Diduga Diserang Flu Babi Afrika

Kompas.com - 16/07/2020, 13:16 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Sebelumnya, pemerintah telah mengambil sampel, tetapi karena pembatasan penerbangan akibat pandemi Covid-19, pengiriman sampel tidak bisa dilakukan.

Sejauh ini, tambah dia, pemerintah melalui Dinas Peternakan sudah mengarahkan petugas lapangan untuk melakukan penyemprotan disinfektan di setiap kandang ternak milik warga.

Baca juga: Kepala Bayi Tertinggal Dalam Rahim Ibu Saat Melahirkan, Begini Kronologinya

Yohanis mengimbau kepada masyarakat yang memiliki ternak babi untuk menjaga sanitasi kandang dan memperhatikan pengelolaan pakan.

Selain itu, babi mati yang memiliki gejala seperti ASF agar tidak boleh dikonsumsi. Sebaiknya dikuburkan untuk menekan laju penyebaran virus.

“Pakan perlu diperhatikan dengan baik agar daya tahan tubuh babi bisa lebih kuat," pungkas Yohanis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com