Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Utama Putus, Ibu Hamil Ditandu Melintasi Batang Bambu

Kompas.com - 10/07/2020, 16:13 WIB
Acep Nazmudin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Seorang ibu hamil di Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa ditandu melewati jembatan bambu saat hendak dibawa ke rumah sakit.

Ibu hamil tersebut dibawa menggunakan tandu lantaran jembatan utama putus sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Muhara, Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (9/7/2020).

Baca juga: Mencuri Bawang untuk Bayar Rapid Test

"Benar itu warga kita, kejadiannya kemarin, Kamis sore. Namanya Ibu Tita, usia kehamilan menginjak 9 bulan," kata Kepala Desa Ciladaeun Yayat Dimyati saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Dalam potongan video yang beredar, ibu hamil tersebut digotong menggunakan tandu oleh dua orang pria dan diiringi 4 orang lainnya.

Mereka menyeberangi jembatan yang terbuat dari batang bambu.

Kondisi ini cukup berbahaya, karena tidak cukup pengaman.

Apalagi mereka melintas di atas sungai berbatu yang airnya cukup deras.

Tampak langkah mereka sangat hati-hati saat berpijak di batang bambu.

Baca juga: Terkait Klaster Secapa AD, Ridwan Kamil: Warga Tidak Boleh Menolak Diperiksa

Yayat mengatakan, ibu hamil tersebut hendak dibawa ke rumah sakit di Rangkasbitung, yang merupakan Ibukota Kabupaten Lebak.

Kendaraan roda empat tidak bisa melintas, lantaran jembatan putus saat banjir bandang pada 1 Januari 2020 lalu.

Jembatan yang terbuat dari batang bambu tersebut sebenarnya hanya jembatan darurat.

"Yang di video itu jembatan di Kampung Muhara, Ciladaen, tepatnya di sungai Ciberang. Tepat di sebelah jembatan ambrol di jalan provinsi," kata Yayat.

Baca juga: 2 Petugas Medis di Bandung Positif Covid-19, Tracing hingga ke Sumedang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com