Menurut Antonius, tanah di sekitar lokasi longsor diketahui sudah mengalami keretakan sejak April 2020.
Sejumlah warga bahkan telah mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga yang lebih aman.
Dilansir dari Antara, pekan lalu longsor telah menerjang lokasi tersebut. Dugaan sementara, tanah yang berada di perbukitan itu tidak mampu menahan laju air hingga terjadi longsor.
"Ada rumah hilang dan longsor itu juga berdampak pada rumah di sebelah kiri kanannya. Kemungkinan tanah yang berada di pegunungan itu terlalu berat menahan hingga terjadi longsor," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sulsel Endro Yudo Walyono saat dihubungi, Jumat.
(Penulis: Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.