Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Disunat, Bocah SD di Karawang Dinyatakan Positif Covid-19

Kompas.com - 27/06/2020, 14:00 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Bocah kelas 3 SD di Karawang, Jawa Barat, dinyatakan positif Covid-19. Kasus ini menambah jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Karawang.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana menjelaskan, pada Jumat (26/6/2020), jumlah kasus positif Covid-19 bertambah menjadi 14 orang.

Fitra menyebut pasien positif Covid-18 yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Paru dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang justru berusia milenial. Bahkan ada yang usianya masih di bawah 15 tahun.

"Ada kasus anak kelas 3 SD yang positif corona di Kotabaru. Ini jadi perhatian kita bahwa corona juga bisa menginfeksi anak-anak," ujar Fitra.

Baca juga: Pilkada Karawang Digelar Sesuai Protokol Kesehatan Covid-19, Jumlah TPS Bertambah

Bocah tersebut dinyatakan positif saat screening di RSUD Karawang sebelum disunat.

"Kami lakukan screening, rapid test (hasilnya) reaktif, dilanjutkan test swab ternyata positif," kata Fitra.

Saat ini gugus tugas tengah melakukan tracing kontak erat yang bersangkutan, baik melalui rapid test maupun tes swab.

"Ada beberapa klaster juga yang harus kita kroscek, termasuk apakah ada riwayat kontak dari luar Karawang, untuk mengetahui sumber awalnya apakah dari sang anak atau orangtua atau temannya," ungkap Ketua Tim Pelacakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang AKP Rezky Kurniawan.

Dominan usia milenial

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana mengungkapkan, jika dibandingkan dengan pasien yang telah sembuh semua pada malam takbir lebaran, usia pasien yang terkonfirmasi positif saat ini tergolong jauh lebih muda.

"Pasien yang sebelum-sebelumnya sudah sembuh rata-rata berusia 40 tahun ke atas. Untuk 14 pasien baru ini hampir semua di bawah 40 tahun," ujar Fitra.

Menurut Fitra, tidak menutup kemungkinan hal itu disebabkan aktivitas nongkrong para pemuda milenial yang tak bergejala.

Baca juga: Mal di Karawang Siap Kembali Dibuka, Ini Syarat bagi Pengelola

 

Banyak orang tanpa gejala (OTG) yang diyakini masih berkeliaran di luar dengan aktivitas yang tak penting, seperti nongkrong.

"Obat terbaik dari virus ini sebenarnya disiplin. Karena virus ini cepat menyebar jika tak berjaga jarak atau tak disiplin menggunakan masker dan cuci tangan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com