KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Pasar Cileungsi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi klaster penularan terbanyak virus Corona atau Covid-19.
Setidaknya ada 40 orang yang terkonfirmasi positif, dua di antaranya meninggal dunia dan sisanya masih menjalani perawatan.
"Klaster terbesar (pasar) Cileungsi karena sudah 40 (positif) dan yang meninggal pedagang daging itu sama anaknya," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah saat ditemui di Pendopo, Cibinong, Rabu (24/6/2020).
Menurut Syarifah, hasil itu didapat setelah tenaga medis melakukan contact tracing dan pemeriksaan tes Covid-19 massal, meskipun sempat terjadi pengusiran beberapa waktu lalu.
Baca juga: 345 Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor, 40 dari Klaster Pasar Cileungsi
Rangkaian pemeriksaan pun dilanjutkan secara bertahap, mulai dari rapid test hingga tes usap tenggorokan atau swab kepada pedagang serta beberapa orang yang pernah berkunjung.
"Tracing itu terarah kepada yang terdekat (keluarga, pengunjung), makanya positif dapat dari sana karena kita utamakan itu dan keluarnya lumayan lama," ujar dia.
Meski begitu, tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bogor tidak akan menutup pasar tersebut.
Namun ia sudah menginstruksi kepada Dirut Pasar untuk lebih memperketat protokol kesehatan dan membatasi jam operasional.
"Kita enggak mungkin menutupnya karena sekarang juga sudah boleh dibuka, kita minta kepada Dirutnya saja agar menerapkan protokol kesehatan sering melakukan disinfektan saat masuk, serta rutin bermasker," ucap dia.
Sejak adanya kemunculan kasus Covid-19 di pasar tersebut, lanjut dia, otomatis menambah daftar orang dalam pemantauan (ODP).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.