Setelah terjadi kontak senjata, diketahui Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri.
"Sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma MONUSCO," ungkap Agus.
Baca juga: Ini Kronologi Gugurnya Prajurit TNI AD di Kongo, Diserang Kelompok Bersenjata
Sementara itu, Komandan Denpal 1/4 Pekanbaru Letkol CPL TNI Joto Wirotono Marpaung mengaku merasa sangat kehilangan dengan gugurnya Serma Rama.
"Kami merasa sangat kehilangan," katanya.
Dia menganggap, sejauh ini Wahyudi sebagai prajurit terbaik di Denpal. Selain berprestasi, almarhum juga dikenal sosok yang rajin dan pekeja keras.
Bahkan, kata Joto, dia (Wahyudi) satu-satunya prajurit TNI AD di Denpal 1/4 Pekanbaru yang terpilih berangkat untuk misi perdamaian PBB ke Republik Demokratik Kongo.
"Sebelum berangkat itu beberapa prajurit diseleksi dulu, dan dia (Wahyudi) terpilih berangkat ke Kongo," ujarnya.
Kata Joto, selama di Kongo, Wahyudi dipercaya sebagai Komandan Seksi Angkut (Dansiang).
Serma Rama Wahyudi bekerja mengatur pasukan maupun memperbaiki tank tempur.
Baca juga: Ini Sosok Serma Rama Wahyudi, Prajurit TNI yang Gugur Saat Misi Perdamaian di Kongo
Masih dikatakan Joto, almarhum selama ini bertugas di bagian bengkel lapangan Denpal 1/4 Pekanbaru.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan