PONTIANAK, KOMPAS.com – Banjir masih menggenangi belasan desa di Kecamatan Jelai Hulu dan Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa (23/6/2020).
Bahkan, banjir telah memutus akses transportasi, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang kesulitan untuk mengevakuasi warga dan menyalurkan bantuan.
“Kondisi air pasang menyulitkan akses untuk menjangkau ke titik lokasi, ditambah lagi akses komunikasi yang terbatas sehingga laporan yang masuk pun menjadi lamban,” kata Kepala BPBD Ketapang Yunifar Purwantoro saat dihubungi melalui telepon, Selasa siang.
Baca juga: Disarankan Bawa Pasien Corona ke Pontianak, Kadinkes Ketapang: Kami Masih Mampu
Menurut dia, setidaknya banjir merendam sebanyak 16 desa, masing-masing 13 desa di Kecamatan Jelai Hulu dan 3 desa di Kecamatan Manis Mata.
Karena akses transportasi terputus, BPBD Ketapang baru bisa menjangkau tiga desa di Kecamatan Jelai Hulu dan satu desa di Kecamatan Manis Mata.
“Hingga saat ini kami terus berupaya melakukan evakuasi, dan penyaluran sembako kepada masyarakat terdampak banjir,” ujar Yunifar.
Diberitakan sebelumnya, banjir di Kabupaten Ketapang terjadi sejak Sabtu (20/6/2020), akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Sejumlah Anak Burung Maleo Mati Akibat Terendam Banjir di Gorontalo
Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 1 meter sampai 2 meter.