Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kabupaten Ketapang Putuskan Akses Transportasi, BPBD Kesulitan Evakuasi

Kompas.com - 23/06/2020, 14:48 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Banjir masih menggenangi belasan desa di Kecamatan Jelai Hulu dan Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa (23/6/2020).

Bahkan, banjir telah memutus akses transportasi, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang kesulitan untuk mengevakuasi warga dan menyalurkan bantuan.

“Kondisi air pasang menyulitkan akses untuk menjangkau ke titik lokasi, ditambah lagi akses komunikasi yang terbatas sehingga laporan yang masuk pun menjadi lamban,” kata Kepala BPBD Ketapang Yunifar Purwantoro saat dihubungi melalui telepon, Selasa siang.

Baca juga: Disarankan Bawa Pasien Corona ke Pontianak, Kadinkes Ketapang: Kami Masih Mampu

Menurut dia, setidaknya banjir merendam sebanyak 16 desa, masing-masing 13 desa di Kecamatan Jelai Hulu dan 3 desa di Kecamatan Manis Mata.

Karena akses transportasi terputus, BPBD Ketapang baru bisa menjangkau tiga desa di Kecamatan Jelai Hulu dan satu desa di Kecamatan Manis Mata.

 “Hingga saat ini kami terus berupaya melakukan evakuasi, dan penyaluran sembako kepada masyarakat terdampak banjir,” ujar Yunifar.

Diberitakan sebelumnya, banjir di Kabupaten Ketapang terjadi sejak Sabtu (20/6/2020), akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Sejumlah Anak Burung Maleo Mati Akibat Terendam Banjir di Gorontalo

Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 1 meter sampai 2 meter.

 

Sebanyak 11 desa di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat terendam banjir sejak Sabtu (20/6/2020) kemarin. Banjir diduga terjadi akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.dok Polsek Jelai Hulu Sebanyak 11 desa di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat terendam banjir sejak Sabtu (20/6/2020) kemarin. Banjir diduga terjadi akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Seperti diketahui, wilayah Kecamatan Jelai Hulu memang berada di daerah hulu dan jauh dari pusat kota di Ketapang.

“Ada beberapa desa yang terendam banjir tidak memiliki sinyal sehingga laporan pasti dari pihak desa belum dapat dihimpun,” kata Camat Jelai Hulu, Markus.

Kapolsek Jelai Hulu, Iptu Drajat Pamungkas menambahkan, banjir telah meluap sampai ke jalan raya dan menyebabkan akses transportasi untuk kendaraan roda dua dan roda empat terputus.

“Jalan terendam banjir di antaranya Jalan Budi Utomo, Desa Periangan. Akibatnya akses jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat,” ucap Drajat.

Baca juga: Cegah Banjir Susulan, Sungai Masamba Akan Dinormalisasi

Saat ini kepolisian bersama prajurit TNI membantu mengevakuasi warga dan barang-barang.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Jelai Hulu yang bermukim di pinggiran sungai agar selalu waspada terhadap peningkatan banjir.

“Termasuk para orangtua untuk selalu mengawasi anak-anak agar tidak dibiarkan bermain di tepian sungai atau di lokasi banjir,” ucap Drajat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com